Agenda November 2014 di Gedung Kesenian Jakarta

Agenda November 2014 di Gedung Kesenian Jakarta

- detikHot
Kamis, 30 Okt 2014 13:40 WIB
Agenda November 2014 di Gedung Kesenian Jakarta
Jakarta - Berada di penghujung Oktober 2014, Gedung Kesenian Jakarta kembali menghadirkan berbagai program seni dan budaya untuk November mendatang.

Mulai dari Silver Guitar VIII Benny M. Tanto duet dengan Kezia Amelia (violin), Indonesia Dance Festival (IDF) 2014, pementasan 'Republik Cangik' oleh Teater Koma hingga Ballet Namarina Youth Dance 8th Season Performance.

Berikut agenda-agenda tersebut:

"SILVER GUITAR CONCERT IX" (Benny M.Tanto&Ponco Satrio)

Setelah sukses mengadakan pertunjukan Konser dari Silver Guitar Concert I s/d VIII, kali ini Maestro Benny M. Tanto kembali mengadakan pagelaran Silver Guitar Concert IX. Di pementasan ini, ia akan berkolaborasi dengan pemain gitar Rock (Ponco Satrio) dan juga dengan pemain Biola Kezia Amelia yang akan diiringi oleh BMT Conservatory Of The Guitar Ensemble. Repertoar antara lain: Villa Lobos, G.P. Telemann, W.A. Mozart, A. Vivaldi, N. Paganini, Pachabel, M. De Falla, E. Granados, G. Bizet.

Pementasannya digelar 1 November 2014 dan tiketnya dibandrol seharga Rp 100 ribu dan Rp 75 ribu.

Eko Supriyanto (Indonesia) dalam 'Cry Jailolo'

Tarian Eko Supriyanto ini masuk dalam rangkaian Indonesia Dance Festival (IDF) 2014 yang akan digelas pada 5 November 2014 pukul 20.00 WIB. Eko Supriyanto belajar tari Jawa dan juga seni bela diri, pencak silat, melalui kakeknya sejak ia berumur 7 tahun. Ia juga belajar dan lantas menjadi pengajar tari di Institut Seni Indonesia di Solo, Jawa Tengah dan meraih gelar master di bidang tari dan koreografi dari Department of World Arts and Cultures, UCLA.

Karya teranyar 'Cry Jailolo' adalah salah satu hasil dari pengamatannya atas kehidupan dan kultur laut Teluk Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara Indonesia. Pementasan Cry Jalolo pada Indonesian Dance Festival 2014 ini didukung oleh pemerintah daerah setempat.

Katia Engel (Jerman) dalam 'In Between'

In between adalah penelitian akan keheningan dan transisi, mengenai suatu peristiwa di mana tiada yang akan terjadi, namun tanpanya, tidak ada yang bisa terjadi. Karya tari ini berdasarkan Pencak Silat Harimau Minangkabau (seni bela diri lokal) , dan konsep tentang “galuik” di mana para penari harus menilai keinginan masing-masing untuk bergerak berdasarkan intuisi mereka, sebelum mereka bereaksi. Keheningan dan konsentrasi yang dihasilkan, dipasangkan dengan tindakan segera, yang memungkinkan eksplorasi baik kepekaan estetik dan spiritual terhadap  waktu, dan pemilihan waktu kejadian tersebut. Katia Engel tinggal di Berlin dan Indonesia, untuk pementasan di Indonesian Dance Festival 2014 didukung oleh Goethe Institute.

Pementasan ini digelar Jumat, 7 November 2014 pukul 20.00 WIB.

TAO Dance Theater (China) dalam '2'

TAO Dance Theater adalah kelompok tari kontemporer Tiongkok pertama yang diundang ke Lincoln Center Festival (US) dan The Sydney Opera House (AU). Grup yang dibentuk pada 2008 ini sudah mengadakan tur ke lebih dari 20 negara di lima benua. Koreografer dan pendiri TAO Dance Theater, Tao Ye, dikenal sebagai seniman yang mengembangkan teknik latihan yang memungkinkan para penarinya mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan potensi tubuh manusia hingga di batas terekstrimnya.

Dalam Indonesian Dance Festival 2014 ini TAO Dance Theater bersama koreografernya TAO Ye akan menampilkan nomor tari “2”. Kritikus utama The New York Times, Alastair Macauley, menghargai karya “2” atas kekuatan teatrikal dan otoritasnya. Pentas ini digelar Jumat, 7 November pukul 20.00 WIB dengan tiket Rp 200 ribu, Rp 100 ribu, dan Rp 75 ribu. 

'Republik Cangik' oleh Teater Koma

Apa jadinya bila punakawan diberi tugas memilih Maharaja? Beban itulah yang tengah dipikul Cangik, emban kesayangan Maharaja Surasena dari Kerajaan Old Mandura. Ketika beliau wafat, ketiga anaknya tak sudi menjadi Maharaja. Apalagi sang putra sulung, Baladewa, sudah jadi raja di New Mandura. Entah bagaimana, tugas memilih Maharaja akhirnya jatuh kepada Cangik. Tapi Cangik tidak sendirian. Dibantu oleh Limbuk, putrinya, diadakanlah sayembara pemilihan Maharaja.

Lima orang calon kuat muncul, semua terlihat pantas menjadi Maharaja. Tak ketinggalan pula, juri sayembara yang datang dari kalangan bangsawan, dewa dan siluman. Bersama Cangik, merekalah yang akan memilih Maharaja baru bagi Old Mandura. Siapa yang akan jadi Maharaja kita? Pementasan yang digelar dari 13-22 November 2014 pukul 20.00 WIB ini karya sutradara Nano Riantiarno. Harga tiket dibandrol dari Rp 300 ribu-Rp 75 ribu.

Namarina Youth Dance 'Hotel Batavia'

Koreografer ini adalah Dinar Karian dan Sussi Anddri. Serta akan digelar pada Minggu, 30 November 2014 pukul 16.00 WIB.
Halaman 2 dari 7
(tia/tia)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads