Komunitas Seni Jeprut Asal Bandung Gelar 'Jeprut Permanen'

Komunitas Seni Jeprut Asal Bandung Gelar 'Jeprut Permanen'

- detikHot
Rabu, 29 Okt 2014 11:05 WIB
Jumpa pers Jeprut (Dok.Jeprut)
Jakarta - Publik mungkin tak asing lagi dengan seniman asal Bandung Tisna Sanjaya. Setelah mendeklarasikan dukungannya kepada presiden terpilih Jokowi pada Juni 2014 lalu, kini Tisna bersama seniman lainnya yang tergabung dalam komunitas Jeprut kembali menggelar pameran dan aksi yang mengusung tema 'Jeprut Permanen'.

Tisna sebagai koordinator acara dan kurator mengatakan jika Jeprut adalah aktivitas kesenian yang berkembang di era 1990-an. Istilahnya sendiri dalam bahasa Sunda berarti 'putus'. Atau memiliki makna seperti karet gelang yang terus ditarik melampaui daya melarnya.

"Tapi Jeprut sudah ada di medan seni rupa sejak 1980-an," ungkapnya melalui surat elektronik kepada detikHOT, Selasa (28/10/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di penghujung tahun, perhelatan 'Annual Jeprut: Jeprut Permanen' akan berlangsung dari 31 Oktober hingga 9 November 2014. "Jeprut ingin merekontekstualisasikan terhadap kondisi sekarang," katanya. Nantinya, akan menghasilkan sebuah buku dan pameran seni rupa pada 28 November di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK).

Dalam pagelaran ini, para seniman akan menanggapi persoalan lingkungan dengan caranya masing-masing. Mereka adalah Wawan Husin, Heri Dim, Ine Arini, Isa Perkasa, Rahmat Jabaril, Arahmaiani (dalam konfirmasi), Yusef Muldiana, Marintan Sirait, Tita Rubi, Deden Sambas, Diyanto, Nandang Gawe, dan Nanu Muda.

"Aksinya akan tersebar di berbagai tempat di waktu yang berbeda di Bandung dan sekitarnya," tambah Tisna.

(tia/mmu)

Hide Ads