Tisna sebagai koordinator acara dan kurator mengatakan jika Jeprut adalah aktivitas kesenian yang berkembang di era 1990-an. Istilahnya sendiri dalam bahasa Sunda berarti 'putus'. Atau memiliki makna seperti karet gelang yang terus ditarik melampaui daya melarnya.
"Tapi Jeprut sudah ada di medan seni rupa sejak 1980-an," ungkapnya melalui surat elektronik kepada detikHOT, Selasa (28/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pagelaran ini, para seniman akan menanggapi persoalan lingkungan dengan caranya masing-masing. Mereka adalah Wawan Husin, Heri Dim, Ine Arini, Isa Perkasa, Rahmat Jabaril, Arahmaiani (dalam konfirmasi), Yusef Muldiana, Marintan Sirait, Tita Rubi, Deden Sambas, Diyanto, Nandang Gawe, dan Nanu Muda.
"Aksinya akan tersebar di berbagai tempat di waktu yang berbeda di Bandung dan sekitarnya," tambah Tisna.
(tia/mmu)