Dua Puisi Digubah Jadi Musik Keroncong di Pekan Komponis Indonesia

Dua Puisi Digubah Jadi Musik Keroncong di Pekan Komponis Indonesia

- detikHot
Rabu, 22 Okt 2014 10:41 WIB
Jakarta -

Sejak tahun 1979, Pekan Komponis Indonesia selalu membawa tema yang berbeda-beda dalam setiap tahun penyelenggaraannya. Jika tahun lalu tentang Dawai Nusantara, kali ini Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) selaku penyelenggara memilih tema keroncong sebagai napas festival.

Ketua DKJ Irawan Karseno menjelaskan bahwa beberapa waktu sebelumnya dua lukisan ditafsirkan menjadi sebuah musik. "Kami pernah mengadakan tafsir dari dua buah lukisannya S.Sudjojono dan Rusli," katanya di Teater Kecil, TIM, Selasa (21/10/2014).

Khusus untuk tahun ini pihak DKJ menggantinya dengan puisi 'Kangen' karya W.S Rendra dan 'Que Sera-Sera' karya Nenden Lilis Aisyah. "Nggak harus jadi musikalisasi puisi tapi mudah-mudahan ada eksperimentasi yang radikal," kata Irawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua karya sastrawan tersebut dipilih oleh Komite Sastra DKJ saat diskusi publik 'Puisi dalam Melodi' yang digelar 13 September lalu. Anggota Komite Musik DKJ Aisha Sudiarso juga mengatakan bahwa para komposer ditantang untuk menggubahnya dan diajak tampil satu panggung dengan penyanyi keroncong senior.

"Dari eksperimental ini, kita jadi tahu dari keroncong senior dan eksperimennya junior Tanah Air. Mereka akan tampil dengan kreasinya bahkan Linda Christanty mengharapkan ada komposer muda yang menggubahnya tanpa kata," kata Aisha.

Pekan Komponis Indonesia dibuka Selasa malam (21/10/2014) pukul 19.00 di TIM dengan konser Progres Antologi Musik Klasik Indonesia. Konser ini mengambil tema 'Musik Kamar' yang akan menjadi bahan buku antologi musik klasik seri selanjutnya. Pemusik junior akan berbagi panggung dengan pemusik senior membawakan karya- karya dari Amir Pasaribu dan Mochtar Embut.

Sedangkan panggung keroncong sendiri akan digelar dari Kamis hingga Minggu (23-26/10/2014). Di hari Kamis akan tampil Sundari Soekotjo dan Lantun Orchestra, dengan komposer muda Migi Puspita Parahita dan Nicoulas Edwin pukul 19.00 WIB di Teater Kecil, TIM.

Untuk penampil lima komposer muda yang akan datang, Ketua Komite Musik DKJ Aksjan Sjuman membocorkan gubahannya. Komposer migi Puspita Parahita akan membawakan antara musik ansamble dan string quartet. Amir Pradana dengan menggunakan komputer dan multimedia.

"Nicholaus juga akan memakai brass band dengan alat-alat saja. Dia akan menggubah puisi-nya Kangen WS Rendra," katanya. Sedangkan komposer Dony Koeswinarno dengan mix brass band dan cello. Robert akan membawakan gitar dan akordeon.



(tia/mmu)

Hide Ads