Sebanyak 23 lagu selama durasi dua jam berhasil dibawakan mereka dengan apik dan mengundang tepuk tangan tiada henti. Di awal permainan, mereka membawakan lagu-lagu ciptaan dari Lennon-McCartney. Seperti 'Eleanor Rigby', 'Let It Be' dan 'And I Love Her'.
Tak berhenti sampai di sana, gesekan biola yang memberikan efek melengking pada lagu 'I am the Walrus' juga berhasil dimainkan mereka. "Terima kasih.. terima kasih...," ujar Yose sambil membungkuk tiap kali lagu selesai dibawakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin membawa keajaiban melalui aransemen ulang yang saya ciptakan di mini konser ini dan memberitahukan tentang lagu-lagu era 1970an dalam bentuk yang berbeda," ujar lulusan Akademi Musik Indonesia (AMII).
Direktur program Festival Salihara 2014 Nirwan Dewanto mengatakan festival kali ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Khusus tahun ini kami ingin membuat peristiwa yang menyenangkan dan mendidik masyarakat. Bukan hanya membuka jalur bagi seni populer dan kontemporer saja," ungkapnya di Teater Salihara.
Namun seperti kata 'Anime' dalam bahasa Prancis yang berarti 'hidup', Nirwan mengutarakan harapannya. "Semoga dengan pembukaan pementasan yang dibawakan Anime String Orchestra bisa membawa festival hingga 23 Oktober ini menjadi tambah hidup." Selamat berfestival!
Â
(tia/tia)











































