Drama 'Perampok' Bengkel Teater Rendra Kembali Dipentaskan

Drama 'Perampok' Bengkel Teater Rendra Kembali Dipentaskan

- detikHot
Jumat, 29 Agu 2014 18:16 WIB
Drama Perampok Bengkel Teater Rendra Kembali Dipentaskan
Jakarta -

Seorang pria berpakaian adat Jawa lengkap menghadap sang ibundanya. "Ibundaku Nyai Adipati Lumajang dalam keadaan sejahtera? Apakah sudah benar-benar sembuh dari penyakit?" tanya putra keduanya Sudrajat.

Lantas sang ibunda yang sedang sedih ditinggalkan putra pertamanya Raden Legowo bertanya kembali, "Sudrajat anakku apakah maksud pertanyaanmu? Apakah ada sesuatu yang gawat dan harus dipertanyakan tentang keadaan kakakmu?"

Sudrajat tak menjawab. Ia diam dan kebingungan. Berusaha mencari akal, alasan apalagi yang harus diutarakan. Ia menginginkan kakaknya pergi dan takhta jatuh ke tangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepenggal adegan di atas dipentaskan dalam lakon drama bertajuk 'Perampok' di Graha Bakti Budaya TIM Jakarta Pusat dari Jumat-Sabtu (29-30/8/2014). Lakon berdurasi tiga jam ini pernah dimainkan oleh Bengkel Teater Rendra di tahun 1976.

Sang sutradara dari Teater Kewajaran Kedua, Edi Haryono memainkannya kembali. "Persoalan yang ada di Perampok dengan konteks kekinian masih ada benang merahnya," ungkapnya usai gladi resik di GBB semalam.

Contohnya hasutan Sudrajat terhadap ibundanya hingga meninggal dunia, perbuatan Legowo yang menjadi perampok dan mengambil harta orang-orang kaya disalahartikan oleh anak buahnya. "Niatnya baik tapi kalau anak buahnya menangkap buruk tidak bisa dihindari," ujar Edi.

Ketika Rendra memainkan drama 'Perampok', lakon ini menjadi heboh dan pusat berita dalam Kolom Budaya di Indonesia. Namun sejak seniman yang disebut 'Burung Merak' itu wafat, aktivitas di teaternya nyaris padam.

Memperingati lima tahun kematian Rendra, Edi bersama kawan-kawan Bengkel Teater kembali menyuguhkan pementasan tersebut. Sekaligus perilisan ulang buku yang berjudul 'Menonton Bengkel Teater Rendra'.

Lakon ini menceritakan tentang intrik-intrik keluarga bangsawan dari Lumajang, di masa Sultan Agung dari Mataram. Kisah yang berbau iri hati, dengki, kasmaran, dan perbuatan tak terpuji lainnya seperti merampok mengukuhkan ambisi dan harga diri. Bagaimana kisah Legowo dan Sudrajat? Apakah Legowo membiarkan adiknya menduduki takhta Adipati Lumajang? Apakah Legowo juga bisa ketemu lagi dengan kekasihnya Roro Kumbolo?

Saksikan drama 'Perampok' dengan harga tiket Rp 200 ribu (VVIP), Rp 150 ribu (VIP), Rp 100 ribu (wing) dan Rp 50 ribu (balkon).



(tia/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads