Lukisan Katarak Hingga Kematian ala Perupa Pupuk

Lukisan Katarak Hingga Kematian ala Perupa Pupuk

- detikHot
Kamis, 14 Agu 2014 13:15 WIB
Lukisan Katarak Hingga Kematian ala Perupa Pupuk
Jakarta - Setelah mengalami gangguan neurotik, penglihatan dan pendengaran, pertengahan tahun ini perupa Pupuk Daru Purnomo menggelar pameran tunggalnya yang berjudul 'Me, My Self dan Eye'. Karya-karya tentang Pupuk dan keluarganya ini digambarkan dalam bentuk lukisan, instalasi, dan patung.

Berikut keunikan dari pameran Pupuk Daru Purnomo. Di antaranya:

Instalasi Boneka

Ketika bepergian ke museum-museum di Praha, perupa Pupuk Daru Purnomo melihat karya seni yang dipajang di dalam etalase lemari kaca. Di sana, ia mendapat inspirasi dan mulai membuat instalasi boneka. Delapan karyanya kali ini dipamerkan di Galeri Nasional hingga 25 Agustus mendatang.

Ia membuat boneka sesuai dengan versi dan imajinasinya. Seperti 'Potret Diri dan Studio' yang dibuatnya tahun lalu. Boneka tersebut menggambarkan Pupuk dan suasana ketika berada di dalam studio.

Dua Patung 'Pengorbanan'

Patung ini berada di tengah ruang pamer Galeri Nasional (Galnas) Jakarta Pusat. Patung dengan tubuh yang digantung dan kedua tangannya seperti disayat itu, disebut perupa Pupuk Daru Purnomo sebagai sebuah 'Pengorbanan'.

Karya ini mengingatkan akan Idul Adha sebagai perayaan memotong kambing karena daging-dagingnya disayat, juga mengingatkan akan ketika Yesus disalib. Namun ingatan tersebut tetap menyimbolkan sebuah pengorbanan yang butuh keberanian.

Lukisan Katarak

Pada 2009 hingga 2012, lulusan Seni Lukis ISI Yogyakarta Pupuk Daru Purnomo ini mengalami gangguan penglihatan pada retina dan katarak. Ketika akan melukis, penglihatannya terganggu. Karena kondisi kesehatan tersebut, Pupuk membuat lukisan yang berjudul 'Cataract Series'.

Ia menggambarkan potret dari maestro ternama dalam sebuah lukisan dengan warna yang tak lazim. Seperti lukisan Albercht Durer, Gustave Courbet, Rembrandt, dan lain-lain.

Instalasi 'Pertemuan Maestro'

Ketika bepergian ke penjuru dunia dan mengunjungi museum seni rupa, Pupuk Daru Purnomo terkejut akan karya seni yang dihasilkan oleh para maestro. Imajinasi liarnya membayangkan bagaimana jika maestro duduk bersama, mendiskusikan sesuatu dan membuat karya bersama.

Maka hadirlah instalasi yang berjudul 'Maestro Meeting'. Di sana terdapat belasan bangku kayu yang diukir dengan nama maestro tersebut. Serta potret tentang mereka. "Pupuk berhasil memversikan ulang seniman modern menjadi kontemporer menurut versinya," ungkap kurator pameran Jim Supangkat.

Instalasi 'Kematian'

Karya seni instalasi ini berada di paling belakang ruangan Galeri Nasional Jakarta Pusat. Ketika memasukinya suasana dan hawa udara yang lebih panas terasa. Di sana terdapat potret anak-anak yang terpenjara. Serta sebuah peti mati sebagai ekspresi simbol dari sebuah kematian.

Halaman 2 dari 6
(tia/ron)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads