Boneka-boneka Seram Pupuk Daru Purnomo

Boneka-boneka Seram Pupuk Daru Purnomo

- detikHot
Kamis, 14 Agu 2014 10:59 WIB
Boneka-boneka Seram Pupuk Daru Purnomo
Pupuk Daru Purnomo di antara instalasi boneka (Dok.Tia Agnes/ detikHOT)
Jakarta - Jika biasanya lukisan dan patung dipamerkan di Galeri Nasional, namun malam itu nampak berbeda. Belasan boneka dengan bentuk menyeramkan berada di dalam lemari etalase berkaca. Sekilas seperti mengingatkan akan boneka Annabelle dalam film 'The Conjuring'.

Namun boneka-boneka tersebut merupakan karya instalasi dari seniman asal Yogyakarta Pupuk Daru Purnomo. Dalam pameran tunggalnya yang dibuka semalam hingga 25 Agustus mendatang, Pupuk memamerkan seni instalasi boneka, seri kematian, maestro meeting, dan 'seven and sacrifice'.

"Pameran ini menggambarkan tentang diri saya dan apa yang terjadi terhadap saya selama ini," ungkapnya di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (13/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di seri instalasi boneka, lulusan ISI Yogyakarta tersebut menampilkan delapan judul. Seperti 'Keseimbangan' yang berukuran 116 x 231 sentimeter yang berbentuk dua boneka manusia berdiri di atas kayu. Di sisi bawahnya, terdapat tulisan 'privaci', 'konfliks', 'eat', 'komitmen', 'love',' dan 'balance'.



"Saya mendapatkan inspirasi tentang seri boneka ini ketika berada di Praha. Saat itu saya senang mengunjungi museum dan melihat boneka-boneka yang ada di dalam etalase," ungkapnya.

Karya di Praha tersebut menginspirasinya membuat seri instalasi boneka. Namun ia menciptakannya dalam versi sendiri. "Ada kayu yang diukir dan menceritakan apa itu neurotik. Iya memang saya sempat mengalami ganggu neurotik dan sepanjang 2009 dan 2012 saya juga gangguan penglihatan."

Kondisi itu membuatnya membuat aneka instalasi, patung, dan lukisan dengan bentuk ekspresi dirinya. Sebelumnya tahun lalu Pupuk menggelar pameran tunggalnya yang berjudul 'Meta/Mata Seniman Pupuk Daru Purnomo' di Sangkring Art Space Yogyakarta.

Kurator pameran Jim Supangkat mengatakan Pupuk adalah seorang seniman kontemporer yang dianggap masih tergolong 'modern'. "Padahal kalau dilihat karyanya di dalam, sebenarnya ia sangat kontemporer. Dan berhasil mengungkap karya maestro melalui versinya sendiri," kata Jim.



(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads