Jakarta -
Sejak delapan tahun yang lalu, keluarga Tamara Tyasmara tinggal di kediaman bergaya minimalis klasik ini. Di setiap sudut rumah terdapat berbagai keunikan yang berbeda dengan rumah sebelumnya.
Meski masih berada di kawasan yang sama dengan rumah sebelumnya yakni Tebet Jakarta Selatan, di kompleks perumahan ini keluarganya membangun rumah impian. Berikut lima serba-serbi unik di rumah Tamara:
Dari luar rumah tiga lantai tersebut nampak asri, memiliki banyak jendela dan terasa homey. Namun ketika memasuki ke dalamnya, justru kita akan menemukan ruangan yang luas dan terbuka sebagai ruang keluarga. Sebelum mencapainya terdapat ruang tamu sebagai daya tarik utama. Ruangan cukup kecil tersebut terdapat sofa berwarna hitam dengan alasnya karpet berwarna merah.
Ibunda Tamara sengaja memilihkan perabotan yang pas digunakan seperti kursi sofa, pencahayaan ruangan, meja utama, gorden, pemilihan cat dinding, dan pelengkap furnitur yang lainnya. Serta letak yang cocok dan rapi membuat ruangan ini sangat menawan dan mempesona. Ditambah lagi dengan lampu gantung yang klasik sehingga menimbulkan kesan ruang tamu klasik yang modern.
Setelah dari ruang tamu lanjut ke ruangan berikutnya yang menjadi favorit bagi keluarga Tamara Tyasmara. Di sana terdapat ruang keluarga yang berkonsepkan terbuka dan membuat penghuninya terasa nyaman berlama-lama di sana. Ruangan yang berwarna kalem dengan sofa cokelat tersebut biasa difungsikan sebagai tempat mengobrol, belajar, mengerjakan bisnis bagi kedua orang tuanya dan lain-lain.
Serta menjadi favorit karena dekat dengan dapur dan akses utama ke ruangan lainnya. Di sini juga terdapat taman yang dipenuhi oleh tanaman anthurium yang berdaun lebar dan jenis tanaman lainnya. Di atasnya terdapat jendela bersusun kayu sebagai tempat ventilasi udara.
Ibunda Tamara Tyasmara menyukai untuk mengoleksi keramik dari berbagai negara sejak tahun 1990an. Ia menempatkannya di lantai dua rumahnya. Serta membelinya dari Hongkong, Cina, dan Indonesia dengan harga berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Koleksi keramiknya tersebut rata-rata berbentuk satu set pot dan cangkir kecil. Ia menaruhnya di lemari kaca sehingga menimbulkan kesan mewah dan memperindah ruangan.
Rumah Tamara Tyasmara terbilang unik karena bagian atasnya tidak ditutupi oleh genteng. Ia justru menempatkan rooftop sebagai sebuah ruang rekreasi. Arsiteknya adalah Agus Susato yang memberikan ide cerdas ini. Ia memanfaatkan dak cor beton di atapnya.
Konsep awalnya adalah mau bikin tempat nongkrong bagi keluarga atau teman-teman dekat yang lagi main ke rumah. Di atapnya, luas rooftop tersebut lumayan luas. Rencananya memang ingin dibuatkan roof garden tapi desainnya sedang dikonsepkan. Di tempat ini pula Tamara biasa mengadakan pesta barbekue kecil-kecilan.
Tak banyak pemilik rumah yang berani menempatkan taman di dalam rumahnya. Justru di kediaman keluarga Tamara Tyasmara ia berani menggunakannya. Menurut penuturan Tamara, ibundanya menyukai mengoleksi tanaman. Ia pun meminta arsitek agar membuatkan sudut khusus bagi taman. Di dalamnya terdapat beberapa tanaman anthurium dan tanaman bunga kecil lainnya.
Sebelumnya, kata Tamara, konsep taman juga terdapat di dalam kamar mandi ruang tidur kedua orang tuanya. Di sana juga terdapat air terjun kecil yang mengeluarkan gemericik air. Sayangnya, taman tersebut dibongkar dan sekarang sedang direnovasi.
Halaman Selanjutnya
Halaman