Alasan Barbershop Harus Diberi Sentuhan Gaya 'Kekinian'

Barbershop, Tempat Potong Rambut Para Gentleman

Alasan Barbershop Harus Diberi Sentuhan Gaya 'Kekinian'

- detikHot
Kamis, 10 Jul 2014 16:27 WIB
Jakarta - Barbershop yang pertama kali datang dengan sentuhan konsep yang hip, yakni Di Hoek yang buka pada 2006. Bisa dibilang, kehadiran barbershop itu merupakan titik awal munculnya tempat pangkas rambut serupa dengan konsep interior yang terkesan maskulin sekaligus gaya.

Salah satu pendiri barbershop Di Hoek, Lia Dewi menjelaskan inspirasi awal mengapa ia bersama kawan-kawannya ingin menyuguhkan suatu bentuk barbershop yang berbeda.

"Saya beserta rekan yang lain adalah anak-anak desain interior dan produk, kami mendisain dengan konsep yang modern didukung oleh latar belakang kita semua, mendesain sesuatu yg baru hip dan modern dengan konsep dasar daur ulang ada didalamnya," jelas Lia Dewi kepada detikHOT (09/07/2014).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan mereka membuka tempat pangkas rambut yang unik, Lia menceritakan karena suaminya rindu dengan suasana barbershop di luar negeri.

"Suami saya bercerita tentang betapa kangennya dia dengan suasana Barbershop di luar negeri. Di luar, pergi ke barbershop adalah sebuah kegiatan pria dimana selain mereka memotong rambut secara rutin, mereka juga hangout dan kental dengan unsur persahabatan terhadap sekelilingnya."

Sejak kepulangan pasangan ini ke Indonesia. Suami dari Lia meresa kegiatan mencukur rambut jadi tak semenyenangkan itu lagi, ia menilai para pencukurnya kebanyakan tidak memiliki jiwa pada tempat mereka bekerja, ini diperparah dengan kesan tempatnya yang jadul.

Maka tanpa banyak ragu, Lia dan segenap timnya memberanikan diri membuka barbershop yang muncul dengan gaya yang benar-benar baru dan sedikit banyak meniru budaya yang ada di tempat pangkas rambut di luar negeri. Kini, usaha serupa dengan sentuhan gaya yang juga sejenis sudah menjadi peluang bisnis yang diikuti oleh banyak orang.

"Barbershop sama seperti salon adalah jasa dimana pendatangnya akan kembali karena mereka cocok dengan pencukurnya. Oleh karna itu kami sangat memperhatikan sekali orang yang bekerja bersama dan kita anggap sebagai rekan, mereka aset terbesar kita. Disamping itu tempat ini, selalu kita upgrade desainnya agar bisa terus berkembang di antara pesaing kita," jelasnya.



Sejak dibukanya Di Hoek, Lia menjelaskan bahwa usaha cukur rambut di Jakarta kini sudah semakin maju dan menurutnya, kedepannya lini bisnis ini bisa terus bertahan.

"Yang mempunyai konsep kuat dan yang bisa menjaga kualitasnya yang akan terus bertahan. Saya melihatnya unsur desain yang kuat dan inovatif itu berperan besar dalam konsep yang dipilih untuk Barber tersebut," tuturnya.

(ass/hkm)

Hide Ads