Tempat cukur ini, bertetangga dengan sekitar lima tempat pangkas rambut lainnya. Namun sosok sang pemilik, yang sudah menggeluti bidang pangkas rambut sejak tahun 1960, menyisakan banyak kisah menarik.
"Kalau untuk tempat yang di Mampang sekarang ini mulai tahun 1992, dulu di sini hanya ada sekitar dua tempat cukur sekarang ada banyak, ada lima," kata pemilik tempat pangkas rambut Suka Ramai, H. Skardi M. Nur, kepada detikHOT (07/07/2014). Pria paruh baya ini pun menceritakan asal muasal dari pangkas rambut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saat ini baru pandai mencukur, belum ahli ya. Ya saya terus ikut di pangkas rambut setelah berhenti sekolah, lalu saya mandiri dan membuka tempat cukur sendiri," jelasnya.
Tahun demi tahun ia setia di bidang cukur rambut ini, hingga kini ia memiliki dua karyawan yang dipekerjakan sebagai pemangkas rambut dan berasal dari kalangan keluarganya juga. Dengan harga murah meriah yang ia patok untuk mencukur rambut, yakni Rp. 12 ribu.
"Dulu waktu belum pakai AC Rp. 10 ribu, sekarang sudah pakai AC jadi Rp. 12 ribu, karena kan listriknya mahal kan." Ia pun sebenarnya baru dua pekan silam memasang AC di depot usahanya ini. Penggunaan AC ia rasa perlu karena tempat cukur serupa yang bertetangga dengannya sudah memakai AC dan beberapa pelanggannya juga mengeluhkan panas. "Baru dua minggu ini dipasang AC biar pengunjung betah, soalnya disini panas sekali," tambahnya.
Ia pun memiliki beberapa pelanggan tetap, menurutnya pelanggan yang biasa ia tangani berasal dari berbagai golongan, dari tukang becak sampai jenderal. "Sehari di sini satu orang pencukur biasanya kurang lebih menangani 10 kepala, tapi kalau saya sudah tua, paling lima atau enam kepala."

Meski tempat ini sudah melegenda dan pengalaman keluarga yang ia dapatkan turun-temurun, bapak dua anak ini menjelaskan bahwa ia tak punya penerus di bidang ini karena kedua anaknya perempuan. Ia bahkan telah berpesan kepada istrinya untuk meneruskan usaha ini bila sanggup, dan kepada para karyawannya yang ingin melestarikan tempat ini.
"Kalau saya sudah enggak ada kan bisa nambah tukang satu, ganti bangkunya, ganti papan nama di cermin ini." Ya perlu di ketahui, dalam penggalian detikHOT soal tempat cukur rambut ini, posisi kursi milik pencukur selalu ditentukan, dan ditandai dengan papan nama di meja atau cerminnya.
(ass/hkm)