Banyak yang mengira Pulau Bangka berada di bagian barat Indonesia namun sebenarnya di Sulawesi juga terdapat Pulau Bangka yang menjadi salah satu tujuan wisata selam ternama. Khususnya di perairan Kepulauan Kita Bangga (Kinabuhutan, Talise, Bangka, dan Gangga).
"Kami membuat 57 instalasi yang berbentuk cross atau salib dan ditanamkan di dasar laut," ujar pendiri Yayasan Suara Pulau Ulva Novita Takke kepada detikHOT, Selasa (17/6/2014).
Yayasan Suara Pulau merupakan organisasi non profi yang fokus dalam bidang konservasi laut dan pendidikan anak-anak. Ulva mengatakan jika instalasi ini adalah yang termudah untuk membentuk rumah karang.
"Sebenarnya bisa bentuk apa saja tapi kita berpikir yang termudah untuk dibawa ke dasar laut. Minimum dia bisa bertahan sampai 3 tahun," tuturnya.
Maka, pihak penyelenggara Coral Day 2014 bersama Yayasan Suara Pulau dan organisasi inisiator Coral Day, Telapak membuat karya seni instalasi tersebut dalam bentuk sederhana. Ukurannya ada dua macam yakni yang terbesar 2 meter x 1 meter dan yang kecil.
Pembuatnya adalah warga di Pulau Bangka. Satu instalasi coral membutuhkan dua orang penyelam. "Karena sistemnya bertahap dan 1 coral itu harus dua diver dan harus punya lisensi penyelam profesional," terang Ulva lagi.
Dengan adanya 57 instalasi coral ini, Ulva dan kawan-kawannya berharap dapat mengurangi kerusakan bawah laut. "Terumbu karang itu paling cepat rusak, ini hanya salah satu cara untuk membantu alam dapat tumbuh kembali," ungkapnya.
Ke depannya, tetap dibutuhkan pemeliharaan setiap tiga bulan sekali. Selain agenda penanaman 57 instalasi coral, di sana juga terdapat pertunjukan kesenian tradisional, bersih pantai, bersih bawah laut, pemutaran film, diskusi, pertunjukan pentas boneka, dan lain-lain.
(tia/mmu)