Dalam event ini ditampilkan berbagai tarian-tarian, pameran kebudayaan dan kuliner khas Indonesia yang bertujuan untuk memerperat tali silaturahmi antar masyarakat Indonesia di United Kingdom, khususnya di Greater Manchester dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia.
Mengusung tema “Embracing Diversity”, ICF 2014 dibuka dengan mengajak pengunjung untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan berbagai macam tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang diisi oleh kontestan yang diundang dari berbagai kota di Inggris, yaitu Sunderland (Gending Sriwijaya), Newcastle (Tari Ngibing dan Ratu Does), London (Tari Pangkur Sagu dari Papua) dan Manchester (Tari Pendet).
Bima Arya selaku Ketua Panitia Penyelenggara ICF 2014, mengutarakan bahwa tema ini dipilih untuk merangkul mahasiswa Indonesia di United Kingdom serta menunjukkan eksistensi masyarakat Indonesia kepada dunia melalui pagelaran budaya.
ICF kali ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena untuk pertama kalinya, ICF diselenggarakan dengan konsep kompetisi dengan sistem pemungutan suara pengunjung. Juara I berhasil diraih oleh tim London yang telah memukai penonton melalui Tari Pangkur Sagu dengan mendapatkan 51 persen suara, diikuti dengan tim Manchester yang mendapatkan juara II.
Setelah selesai menyaksikan tari tarian Indonesia, pengunjung diajak untuk mencicipi kuliner Indonesia seperti bakso, nasi padang, cendol, siomany, gado-gado, empek-
empek, martabak, ayam cabe hijau, dan kue-kue jajanan Indonesia. Pengunjung juga berkesempatan untuk melihat dan turut berpartisipasi di stand stand pameran kebudayaan Indonesia seperti workshop batik, photobooth dengan mengenakan baju tradisional Indonesia, dan produk sepatu dari batik.
“ICF 2014 ini berhasil menarik minat 300 orang pengunjung baik dari warga Indonesia maupun pengunjung internasional. Hal tersebut membuat kami senang karena selain bisa merasakan kembali ke kampung halaman, acara ini juga dapat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia ke mata dunia”, tutur Anggara Pradhana, Ketua Umum PPI-Greater Manchester 2013/2014 dalam keterangan pers yang diterima detikHOT.
Penyanyi kondang Indonesia, Vidi Aldiano, turut memeriahkan ICF 2014 dengan melantunkan lagu–lagu andalannya. Acara meriah ini pun ditutup dengan mengajak para pengisi acara dan pengunjung untuk menari poco-poco bersama.
Pada kesempatan ini, ICF 2014 kedatangan beberapa tamu kehormatan yaitu The Lord Mayor City of Manchester, Councillor Naeem ul Hassan, dan Deputy Chief of Mission dari Kedutaan Besar Indonesia untuk kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Harry R.J Kandou, dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom, Faldo Maldini.
The Lord Mayor of Manchester merasa senang karena beliau diundang ke acara dari komunitas Indonesia yang terbuka untuk publik, dan beliau juga terkesan dengan cita rasa makanan Indonesia yang baru pertama kali beliau coba di ICF ini terutama martabak manis.
(ich/ich)