Ketua PPSI Budi Setiadharma mengatakan isu mengenai pemalsuan lukisan itu sudah ada sejak enam tahun lalu. "Tapi puncaknya saat 2012 lalu, Oei Hong Djien membuka museumnya yang ketiga dan kami mempertanyakan keaslian koleksinya," katanya saat peluncuran di Galeri Nasional, Kamis malam (8/5/2014).
Dari situ, pihaknya bersama tim yang terlibat mulai menginvestigasi jejak lukisan palsu di negara ini. Ternyata, para pelukisnya paling banyak terdapat di Pulau Jawa dan merupakan sindikat yang terorganisir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kolektor yang ikut menulis, Syakieb Sungkar mengatakan bahwa buku ini berdasarkan investigasi selama satu tahun. Sementara tahap untuk penulisan menghabiskan satu tahun berikutnya.
"Bambang Bujono sebagai editornya. Ia dikenal sebagai kritikus seni yang sangat teliti," ujar Syakieb.
Di Galeri Nasional, para pengunjung juga bisa melihat lukisan-lukisan yang dipalsukan dan versi aslinya. Totalnya, ada sekitar 10 karya old master seperti S.Sudjojono, Affandi, Soedibio, dan Hendra Gunawan yang dipamerkan.
(tia/ich)











































