Hanya memang tak banyak diketahui orang, bahwa Picasso pernah tergila-gila pada seorang gadis muda yang kebetulan sudah punya kekasih. Si gadislah yang jadi sumur inspirasi Picasso hingga menghasilkan puluhan karya fantastis.
Gadis itu bernama Sylvette David, dan baru berusia 19 tahun kala bertemu Picasso. Sementara sang maestro sendiri saat bertemu dengan Sylvette usianya sudah mulai menua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gilot bahkan sempat menduga Picasso mengidap sindroma Bluebeard. Sindroma ini mengacu pada cerita karya Charles Perrault, tentang seorang bangsawan yang berulang kali jatuh cinta dan menikahi wanita lalu membunuhnya. Si bangsawan gemar memenggal kepala para wanita malang itu untuk koleksi di museum pribadinya.
"Aku mulai berpikir bahwa Picasso juga demikian," kata Gilot, seperti dikutip BBC (10/04/2014), dari buku yang ditulis Gilot berjudul 'Life with Picasso' pada 1964.
Prediksi Gilot tampaknya agak berlebihan sekaligus keterlaluan. Meski berdasarkan pengamatan Gilot selama tinggal bersama Picasso, sang maestro adalah orang yang harus selalu memilik pendamping, dan hanya sedikit kekasih Picasso yang bisa mendapatkan akhir bahagia.
Misalnya mantan istri kedua Picasso, Jacqueline Roque yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Nah, untungnya Sylvette adalah salah satu yang beruntung, beberapa bulan menjalin hubungan dengan sang maestro, ia tak pernah mengalami cidera sekalipun.
*****
Sylvette dan Picasso bertemu pada musim semi tahun 1954. Ketika itu Picasso sudah masuk jajaran selebriti papan atas dunia dan tinggal di Cote d'Azur. Ia pun memiliki studio di Rue de Fournas, di kota kecil Vallarius.
Saat bertemu Sylvette, mata Picasso tak bisa berpaling lagi. Dia bahkan langsung membuat lukisan pertamanya dengan obyek sang gadis. Sylvette memang punya gaya khas yang menarik hati, dengan rambut pirang, kuncir kuda dan poni yang membingkai wajahnya.
Padahal saat itu Sylvette sudah bertunangan juga dengan Toby Jalinek. Pasangan ini pindah ke Vallarius untuk tinggal bersama orang tua mereka. Toby berprofesi sebagai desainer furnitur Avant-Garde, dimana ia memiliki sebuah bengkel mungil tak jauh dari studio milik Picasso. Sylvette sering melewati jendela studio Picasso, untuk mencapai bengkel kekasihnya. Di sinilah Picasso pertama kali menangkap sosok ceria Sylvette.
(ass/utw)