Sedetik kemudian, ada seorang pria membawa toa berukuran besar dan meletakkannya di dekat meja ruang makan.
Di belakangnya, tiga pria berdiri menutup wajahnya dengan sarung. Mereka membawa bendera partai kebanggaannya, tangannya dinaikkan dan diturunkan laiknya orasi.
Lalu ada lelaki berseragam marching band berwarna kuning itu berdiri di atas drum. Tangannya mengacung-acungkan ke udara. Mulutnya berkomat-kamit tanpa suara. Gayanya seperti sedang berorasi yang membakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba sumber suara dari toa berbunyi, "..the song so straight. So I like the song.."
Para pemain berhamburan. Mereka bergerak semaunya, menari, dan meliukkan badannya dengan indah.
Pemain wanita yang memakai lingerie berwarna ungu tua pun bertindak sebagai penari tunggal. Lalu digantikan pria yang hanya memakai kemeja kotak-kotak dan celana dalam.
Pertunjukan ini dipentaskan Teater Garasi di Erasmus Huis saat malam penghargaan Prince Clause 2013, Rabu malam lalu (26/3/2014).
Lakon yang berjudul 'Sehabis Suara #1' ini dimainkan oleh delapan pemain dengan waktu pentas 30 menit lamanya. Selama itu pula, para penonton menunggu apa yang akan terjadi berikutnya.
"Setelah pasca 1998 banyak suara-suara bermunculan. Dalam arti yang paling konkrit, suara-suara itu juga yang paling keras entah itu media, lalu lintas, kebisingan, kesunyian," kata Direktur Artistik Teater Garasi, Yudi Ahmad Tajudin kepada detikHOT di Erasmus Huis.
Di pentas ini, Yudi menggali subjek-subjek yang berada dalam dunia penuh suara. "Ini semacam perjalanan, penggalian ketika seseseorang memutuskan apa yang menggerakan dia," katanya.
Pertunjukan yang disebut Yudi sebagai teater-tari ini berusaha melacak dan menampilkan bagaimana narasi atau suara yang saling menyela, menganggu, dan membentuk 'subjek' atau individu maupun sosial di dunia yang kian saling terhubungan.
Kali ini, sang sutradara Yudi berkolaborasi dengan Danang Pamungkas. Serta seniman-seniman mukim Teater Garasi, di antaranya Clink Sugiarto, Gunawan Maryanto, Jompet Kuswidananto, Muhammad Nur Qomaruddin, Naomi Srikandi, Ugoran Prasad, dan Yennu Ariendra.
Selain mereka, terlibat pula aktor muda Garasi yakni Rendra Bagus Pamungkas, dan Arsita Iswardani. Serta dua seniman asing yang kini bermukim di Yogyakarta, Vassia Valkinotti asal Yunani dan Tomomi Yokosuka asal Jepang.












































