Keajaiban Bunga, Bisa Bicara dan Memperbaiki Hubungan

Melirik Geliat Seni Merangkai Bunga (6)

Keajaiban Bunga, Bisa Bicara dan Memperbaiki Hubungan

- detikHot
Rabu, 12 Mar 2014 15:01 WIB
Keajaiban Bunga, Bisa Bicara dan Memperbaiki Hubungan
(dok.pribadi)
Jakarta - Bunga tak hanya indah, ini juga mengandung banyak keajaiban. Setidaknya hal ini disepakati oleh dua orang perangkai bunga profesional, Lusi Ismail dan Lucia Raras Purwaningrum. Lusi sendiri, menceritakan bahwa selama ini baik dari keluarga, karyawan hingga kliennya menilai ia sebagai orang yang bisa bicara dengan tanaman.

"Saya dibilang bisa ngomong sama tanaman, padahal bukan ngomong tapi berusaha dekat dengan tanaman," katanya kepada detikHOT (07/3/2014). Cara pendekatan itu yang membuat Lusi bicara dengan tanaman. Ia berujar, bahwa kadang ia pamit kepada tanaman ketika akan melakukan kegiatan penting seperti presentasi dan minta didoakan.

Ini bukanlah praktik yang aneh, baginya, ia yakin tanaman itu ikut mendengar karena mereka juga makhluk hidup. Ini adalah cara Lusi berinteraksi dan menyayangi tumbuhan. "Kadang saya kalau melewati salah satu tanaman, ada perasaan enggak enak akan salah satu tumbuhan, saya periksa ternyata benar, ada yang layu atau posisinya musti dipindah."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan membuka hatinya bagi para tanaman ini, Lusi merasakan ada manfaat luar biasa yang ia dapatkan dari tanaman. "Mereka itu kelihatannya tidak hidup, kelihatannya tak bisa bicara tapi mereka bisa. Mereka punya gelombang elektromagnetik yang diberikan ke kita, kalau kita mau peka dan membuka hati."

Lusi sendiri kini tengah merasa tertantang untuk terus melakukan banyak penghijauan ruangan, lewat rangkaian bunga. "Pelan-pelan saya mencoba untuk perkenalkan pada orang-orang bahwa sebenarnya bunga dan tanaman itu seutuhnya hadir di ruangan untuk kesehatan mereka."

*****

Cerita lain datang dari Lucia Raras Purwaningrum, ketua Dewan Perwakilan Cabang IPBI Jakarta Selatan. "Selama merangkai bunga ini, ternyata ada banyak orang yang relasinya membaik, salah satunya pejabat yang sudah lama diem-dieman. Lalu saat istri koleganya ini sakit, klien saya minta dibuatkan karangan bunga. Istrinya senang sekali dan pejabat satu dengan yang satunya lagi akhirnya berkomunikasi kembali," ujarnya kepada detikHOT (11/3/2014).

Mengingat masa awalnya dulu, Lucia Raras menjelaskan, ia terjun di bidang merangkai bunga awalnya sebagai sukarelawan perangkai bunga gereja. Bisa dibilang yang mendorong Raras untuk serius pada profesi ini adalah pastor di gerejanya.

"Beliau pernah mengatakan bahwa dengan merangkai bunga, saya sudah menjadi alat Tuhan untuk membuat orang lain bahagia," tuturnya. Saat itu masih banyak keraguan dalam dirinya untuk benar-benar menjalani profesi ini. Kemudian sang Pastor jatuh sakit, Lucia pun rajin mengirimkan bunga kepada Pastor yang tengah dirawat.

Dalam kondisi tidak sadar pun sang Pastor mengigau tentang bunga yang biasa dirangkaikan oleh Lucia Raras kepadanya. "Beliau bilang, kalau ada bunga didekatnya ia merasa Tuhan sayang kepadanya, beliau merasa Tuhan berbahagia untuknya lewat bunga dan beliau jadi ceria." Sampai suatu hari ia dan seorang temannya memutuskan untuk menjalani profesi ini dengan serius.

Sesaat sesudah keputusan ini ia ambil, perempuan tiga anak ini mendapat kabar sang pastor baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. "Ini sangat membekas untuk aku sampai sekarang," ungkapnya.

(ass/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads