Kursi Nakal Buatan Faisal Habibi, Bukan Sekadar Obyek Karya Seni

Karya Seni Rupa 'Trimatra' (4)

Kursi Nakal Buatan Faisal Habibi, Bukan Sekadar Obyek Karya Seni

- detikHot
Senin, 10 Feb 2014 11:11 WIB
'Hanky Panky' ala Faisal Habibi. (Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Jakarta - Dalam membuat karya, biasanya para perupa menjadikan hasil kreasinya sebagai obyek penciptaan. Namun itu tidak berlaku bagi seniman asal Kebumen, Faisal Habibi, 29 tahun.

Ia justru membuat karya 'Hanky Panky #3' (2013) sebagai subjek bukan obyek karya seni. Mengapa?

"Manusia sudah cukup dimanjakan sama fungsi-fungsi benda di sekelilingya. Benda-benda sehari itu mendominasi kehidupan tapi selalu dijadikan obyek," katanya kepada detikHOT saat pembukaan pameran di Galeri Salihara, Sabtu (8/2/2014) lalu.



Lantaran hal itu, Faisal menjadi karyanya yang berbentuk kursi sebagai subyek dan kebalikan manusia obyeknya. Kursi adalah salah satu bentuk benda sehari-hari yang kerap digunakannya dalam seni.

"Saya suka meminjam kursi, meja, dan perkakas lainnya dan berusaha mengembalikan kepada medium sebenarnya benda yang saya adaptasi," ujarnya.

Menurutnya, pada awalnya manusia yang menentukan arah benda-benda tersebut namun secara perlahan fungsinya sudah tertukar. Ada dua alasan yakni kecanggihan teknologi dan efisiensi.



Penggunaan benda sehari-hari dan industri ini sudah dilakukannya sejak lulus dari program studi Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan minat utama Seni Patung.

"Ini sebenarnya proses awalnya sejak lulus 2008 lalu. Saya tertarik mengamati pola hubungan manusia dan benda sehari-hari dan kaitannya dengan fungsi," kata Faisal.

Dalam pameran kali ini, nama Hanky Panky diartikannya sebagai kenakalan, licik, intrik, maupun sesuatu hal yang dicurigai tidak benar adanya (menyimpang).

Istilah ini dipinjamnya untuk mewakili pola pikir yang sudah terbangun akan benda dalam bentuk atau fungsi awalnya. "Kita berpikir itu kursi padahal fungsinya sebagai tempat duduk sudah hilang," ujarnya.

Karya seni trimatra kursi ini pun pernah hadir sebelumnya di karya Faisal. Ia memajang berdampingan dan berjudul 'Artwork 1391916572'. Keduanya sama-sama merupakan kursi kayu, tapi yang satu hanya ada tiga kaki yang menopang.

Faisal adalah pematung yang sudah pernah mengikuti sejumlah pameran bersama di Jakarta, Bandung, Semarang, Singapura, Melbourne, dan sebagainya. Di antaranya di IVVA ArchieveAID, ArtJog 2013, Taman Budaya Yogyakarta, Negotiating Boundaries di Lawang Wangi Creative Space, Bandung (2012).

Serta pameran Ekspansi di Galeri Nasional Jakarta pada 2011 lalu yang juga menandakan berkembangnya seni trimatra di Indonesia. Karyanya juga pernah dipajang di tingkat internasional seperti Recent Art from Indonesia: Contemporary Art-Turn, S.Bin Art Plus di Singapura (2010), dan Post, Place Gallery di Richmond, Australia pada 2009 lalu.










(tia/utw)

Hide Ads