Saat itu, hanya dikenal komik strip dan buku komik. Lalu di mana letak figur tokoh lokal yang membumi dengan Indonesia?
Ya, tren ini muncul berawal di era 1970-an ketika Harya Suryaminata atau dikenal dengan Hasmi menerbitkan komik Gundala Gawat. "Gundala dan Godam ini sangat terkenal sekali di Indonesia," ujar pendiri Akademi Samali, Beng Rahadian kepada detikHOT di Kemang, Rabu pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Gundala, Hasmi juga menerbitkan karya lainnya yang berjudul Pangeran Mlaar, Maza, Jin Kartubi, Merpati, Kalong, dan Sembrani.
Setelah masa mereka, kata Beng, Indonesia juga memiliki komikus asal Bandung bernama Ahmad Thoriq. Ia menerbitkan komik berjudul 'Caroq'.

Meski terkesan dari sampul komiknya laiknya Spiderman, namun seri ini di awal kemunculannya terkenal. "Konsepnya sudah membumi tapi tetap saja saat itu adalah persoalan distribusi yang tidak menyebar," kata Beng.
Dari banyaknya figur superhero atau pahlawan tersebut, menurutnya masih sedikit yang yakin menggunakan karakter lokal Indonesia.
"Rata-rata komikus membuat konsepnya superhero, jagoan bertenanga listrik, tapi jarang yang ada jagoan lokal," ujarnya.
Lepas dari era 1990-an dengan komik Caroq, baru pada pertengahan 2000-an, komikus asal Surabaya Is Yuniarto membuat komik berjudul 'Garudayana'.

"Komik ini tertolong karena mengambil mitologi wayang dan anak muda merasa sudah Indonesia ketika mengambil tema wayang. Sudah diterima sebagai tradisi budaya kita," ujarnya.
Menurut Beng, perkembangan jagoan komik lokal tidak sebanyak karakter fiksi maupun karya dengan genre lainnya. Alasannya hanya satu yakni tidak adanya perubahan di konsep tokoh dan cerita.
"Kalau 'The Raid' kan latar belakangnya memang silat. Itu sudah bagus. Sekarang ini lebih baik buat karya sebanyak-banyaknya dulu."
Jadi setiap komunitas maupun komikus harus mempunyai tokoh jagoan menurut versi mereka sendiri. "Keluarkan karya, bangun basis fans, dan karakter. Baru merchandise dan yang lainnya yang bisa dijual bareng komiknya. Itu strateginya," jelas Beng.
(tia/utw)