Dimulai dari juara 3 Festival Paduan Suara ITB X di Bandung pada 1986 silam. Sampai yang baru saja diraih adalah juara dua di kategori Chamber Choir di Andrea O.Veneration International Choral Festival, Manila, Filipina.
Ketua PSM Paragita, Vonny Christiani mengatakan setiap paduan suara memiliki ciri khasnya masing-masing. Dari semua grup paduan suara yang ditemuinya, semuanya sama berat tantangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita yang akrab disapa Vonny ini mengatakan untuk masuk ke Paragita harus terlebih dahulu mengikuti seleksi. "Saat saya masuk ke UI, saya langsung mendaftar Paragita. Saat audisi ada 500 pendaftar," katanya kepada detikHOT hari ini.
Akhirnya Vonny berhasil masuk dan kini menjabat sebagai Ketua Umum Paragita UI untuk periode 2014-2015. Dari awal masuk, mereka sudah diajarkan pernapasan yang optimal dalam bernyanyi, proyeksi produksi suara.
"Setelah materi dimasukan ke dalam latihan lagu, kami belajar mengenai makna dan pembawaan ekspresi dari masing-masing lagu," ujar mahasiswi Psikologi Universitas Indonesia ini.
Vonny pun sudah mengikuti beberapa konser di dalam negeri. Seperti Annual Concert: The Odyssey, A Journey to Serenity (2013) dan Hollyday Concert: Love, Eventually (2012).

Namun, untuk di kancah internasional, prestasi yang sudah didapatkan Paragita beragam. Di antaranya pada 2002 meraih piala pada The 2nd Choir Olympics di Busan, Korea Selatan. Saat itu meraih peringkat kedua folklore with instrument dan di kategori Mixed Chamber Choir.
Di tahun 2009, mereka kembali meraih dua penghargaan sekaligus di 46th International Chorwettewerb Spittal, Austria. Di ajang tersebut, juara pertama di kategori Classical Songs dan juara ketiga untuk kategori folklore.
Selain itu, masih banyak penghargaan lainnya yang membawa nama harum Indonesia. Serta mengantarkan setiap anggotanya merasakan pengalaman kompetisi yang luar biasa.
(tia/utw)