F.Widayanto Jadikan Kain Tradisional Hingga Perahu Kano Papua Hiasan Interior

Rumah Tanah Baru F.Widayanto (6)

F.Widayanto Jadikan Kain Tradisional Hingga Perahu Kano Papua Hiasan Interior

- detikHot
Kamis, 16 Jan 2014 13:09 WIB
Kano papua, saat tak dipakai diangkat ke langit-langit. (Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Jakarta - Kain tradisional menjadi salah satu kebudayaan tradisional yang patut dilestarikan. Lantaran alasan itu, setiap melakukan perjalanan ke pelosok Indonesia, seniman F.Widayanto selalu membeli kain tradisonal dan barang khas dari daerah tersebut.

Berbagai macam kain khas Solo dan Yogyakarta, hingga pajangan yang terbuat dari rotan, ada di rumahnya. Joko Martono, penanggung jawab galeri Tanah Baru mengatakan di rumahnya juga ada dua buah perahu kano asal Papua.

"Itu perahunya kami gantung di atas teras samping," ujarnya kepada detikHOT. Perahu tersebut dibawa oleh Wid langsung dari Papua beberapa waktu silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika sedang ada jamuan makan malam maupun pesta, perahu tersebut bisa diletakkan di bawah sebagai tempat buah. Tak hanya ada itu saja, namun tas rotan yang dipajang di dinding, kata Joko, juga dari Kalimantan.



"Pak Yanto mau melestarikannya dan dia juga membelinya." Kebiasaan ini dilakukannya ketika melawat ke pelosok Indonesia, namun ketika ke luar negeri, biasanya Wid tidak membeli apa pun.

"Paling banyak ia membeli kain tradisional. Soalnya saya sering dibagi," ujarnya sembari tertawa. Menurutnya, pria yang sudah melakukan pameran sejak 1987 ini selalu membawa kain tradisional corak dari Nusa Tenggara Timur dan Bara, dan Jawa Tengah.

"Kalau yang Jawa ada yang kami gantung sebagai pajangan. Macam-macam juga motif yang ada," kata Joko.



Pria yang sudah bekerja lima tahun di Galeri Keramik Tanah Baru ini juga mengatakan jika setiap bulan kain-kain tersebut akan dicuci. Jika barang-barang khas daerah akan dibersihkannya dengan lap basah saja.

"Setiap hari lantai disapu dan dipel juga. Barang-barang yang perlu dicuci kami sudah jadwalkan ada waktunya. Kalau koleksi yang lain cukup dilap gitu saja," ujarnya.

(tia/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads