Hadapi Penumpang Bandel, Pramugari Simpan Kesal Dalam Hati

Lebih Dekat dengan Profesi Pramugari (3)

Hadapi Penumpang Bandel, Pramugari Simpan Kesal Dalam Hati

- detikHot
Jumat, 20 Des 2013 10:09 WIB
Bukan menggantikan pilot, Ayas hanya bergaya di kokpit usai berdinas. (dok pribadi)
Jakarta - Menjadi pramugari wajib punya mental sekuat baja. Bukan hanya siap dalam kondisi darurat, juga menghadapi orang-orang yang 'bandel' dan tak mengerti aturan penerbangan.

Irene Nur Yuniarti, salah satu pramugari maskapai swasta, mengaku dirinya sering sekali menemui penumpang yang sulit diajak bekerja sama. Seperti masih menyalakan ponsel saat sudah berada di pesawat.

"Paling nyebelin itu kalau ada orang yang susah diberitahu baik-baik. Mematikan ponsel itu wajib banget hukumnya kalau sudah di atas pesawat. Demi keamanan bersama," kata Irene kepada detikHOT, Senin (16/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tipikal penumpang 'bandel' tersebut, lanjutnya, beragam. Dari anak muda, ibu-ibu, hingga pejabat pemerintah. Hampir setiap kali penerbangan, ada saja yang berulah demikian.

Meski begitu, wanita 27 tahun ini harus tetap bersikap profesional. Boleh menegur, tapi harus dengan sangat sopan dan selalu tersenyum. "Iya, walaupun hati kesel karena penumpang ngeyel, enggak boleh judes," ujarnya.

Cerita serupa juga pernah dialami Laras Kalbu Atayu, salah satu pramugari dari maskapai nasional. Dia bilang, apapun titel atau jabatan seseorang bukan jaminan mereka paham aturan keselamatan penerbangan.

Hal yang paling membuat wanita 23 tahun itu sedih adalah ketika teguran halusnya dibalas dengan sikap judes atau balik diomeli penumpang.

"Paling sering masalah handphone yang belum dimatikan. Ditegur sekali iya iya saja, tapi masih belum matikan. Sampai harus diingatkan berkali-kali, responnya malah judes. Enggak apa-apa. Risiko kerjaan," katanya.

(fip/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads