Menurut, putri bungsunya, Yessy Apriati, ibunya berpijak pada filosofi orang Minangkabau. "Agama dan adat berbaur menjadi satu. Ia mengambil filosofi silat untuk pijakan dalam berkarya," katanya kepada detikHOT di Gedung Kesenian Jakarta.
Lho, mengapa pencak silat? Ya, pasalnya dalam budaya daerah asalnya tak ada seni tari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huriah Adam merupakan pendiri kelompok tari pertama di Pandangpanjang pada Mei 1958. Ia menciptakan tarian yang terinspirasi dari silat Minang dan menjauh dari gerak tari Melayu.

Huriah, wanita kelahiran 6 Oktober 1936 itu menyusun 13 macam rangkaian gerak berdasarkan silat Minang. Karya-karyanya yaitu Tari Payung, Barabah, Sepadang Api Jatuh Cinta, dan dramatari Malinkundang (1969).
"Ibu meneruskan kiprah Huriah Adam," kata Ecy. Dalam tiap pementasannya, Gumarang Sakti selalu memasukkan unsur bercerita ala Minang atau disebut bakaba.
Serta selalu mengambil tiga unsur di dalamnya yakni teater, tari, dan musik. "Dasarnya sama seperti randai, dan semuanya sudah mix jadi satu."
Kelihaian Gusmiati dalam memakai pijakan pencak silat, didapatkannya dari pamannya Wahid Sampurno Alam dan Malin Marajo. Mereka adalah tokoh silat Minangkabau yang menjadi gurunya.
Saat itu, saat usianya masih muda, Gusmiati sudah diharuskan duduk bersila selama satu jam. Serta mendengarkan semua yang ada di sekelilingnya.

Cara ini, kata Eci, yang disebut dengan nama silat kumango yang dimiliki oleh keluarga besar suku Piliang. Di era, 1970an Gusmiati berhasil membuat ciptaan tarian yang menjadi salah satu masterpiecenya yakni Tari Rantak.
Tari itu merupakan perpaduan dari tari Minang dan berbagai gerak silat yang terdapat di Sumatera Barat. Seperti silat ulu ambek (dari Padang Pariaman), silat Tuwo (dari Payakumbuh, Batu Sangkar, dan Agam), dan silat Gulo-Gulo Tareh (dari Agam, Bukittinggi, dan Payakumbuh).
"Lalu tarian ini berhasil meraih penghargaan di Pekan Tari Rakyat Indonesia tahun 1978," kata Ecy. Hingga kini, ciri khas Gumarang Sakti yang berdasarkan pencak silat tak akan hilang.
(tia/utw)