The Ripper atau kadang dijuluki Springheel Jack seperti diketahui adalah pembunuh berantai paling paling sadis di Whitechapel, Timur London Inggris pada masanya di tahun 1888.
Hingga menelan korban lima perempuan pekerja seks komersial pada masa itu hingga kini identitasnya tak juga bisa diungkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Cornwell, the Ripper tak lain adalah juga seorang seniman ternama. Sang penulis asal Amerika itu juga menyatakan akan membuka semua penelitiannya selama 11 tahun terakhir ini sesegera mungkin.

Jadi siapa sebenarnya Jack the Ripper menurut Cornwell? Dugaan terkuat Cornwell tak lain adalah Walter Sickert, seorang pelukis dan seniman percetakan masa itu.
Cornwell menyatakan telah mencocokkan data dari surat-surat si pembunuh yang dikirimkan ke polisi beserta kertas koran yang digunakan oleh Sickert dalam karya-karya seninya.

Sickert sendiri meninggal pada tahun 1942. Sementara surat-surat the Ripper untuk polisi kini disimpan di arsip nasional Inggris di Kew.
Cornwell juga yakin telah menemukan petunjuk yang menghubungkan Sickert dengan keluarga kerajaan. Keyakinan Cornwell ini menambah perdebatan selama ini tentang adanya teori konspirasi kerajaan sepanjang penyelidikan tentang the Ripper.
"Buktinya adalah Sir William Gull adalah ahli bedah Ratu Victoria masa itu. Sementara ada rumor yang beredar bahwa Gull juga orang yang terlibat dalam pembantaian para PSK ini. Juga dugaan bahwa Gull adalah juga dokter keluarga Sickert," kata Cornwell seperti dikutip dari situs catholic org.
Untuk penelitiannnya ini Cornwell telah menghabiskan jutaan dollar uang pribadinya untuk membeli 32 karya seni Sickert.
"Aku merasa telah memecahkan misteri ini. Dan kini aku semakin yakin," kata Cornwell, 47 tahun sudah menjual lebih dari 100 juta buku kepada London Evening Standard.
Cornwell pertama kali mengajukan teorinya tentang Sickert pada bukunya tahun 2002
berjudul 'Portrait of a Killer: Jack the Ripper - Case Closed'.
Banyak kalangan seniman yang marah pada Cornwell akibat buku ini. Sementara banyak para ahli sejarah yang mempertanyakan metode penelitian Cornwell.
"Apakah kita benar-benar akan bisa membuktikannya? Tidak, bagaimana bisa? Ini adalah kasus yang terbatas waktu dengan hanya ilmu murni yang bisa melakukan analisa forensiknya," kata Cornwell seperti dilansi The Telegraph.
Namun Cornwell yakin sangat tidak mungkin berbagai kebetulan muncul begitu saja selama penelitiannya. Yakni tanda air sama yang terus menerus muncul pada surat-surat the Ripper dan karya-karya seni Sickert.
"Saya tahu beberapa orang akan mengajukan satu pertanyaan yang bagus.'Bahwa Anda membuktikan Sickert menuliskan beberapa surat the Ripper, tidak lantas sama dengan Sickerlah sang pembunuh berantai."
"Di pengadilan juri pasti akan bertahan dengan argumen ini. Namun surat-surat the Ripper sifatnya sangat kejam dan penuh pengakuan. Saya pikir kejahatan berantaai ini akan terus mengganggu masyarakat dan tetap akan jadi misteri."
Kecurigaan Cornwell yang lain adalah karena dia banyak menemukan karya lukis Sickert yang menggambarkan sebuah kamar tidur yang katanya digunakan oleh Jack the Ripper. Anehnya hal itu tak pernah dicuragai oleh pihak berwenang.

(utw/utw)