Rahasia Penari Balet Sanggup Menopang Tubuh Dengan Ujung Jari Kakinya

Sekolah Balet di Indonesia (3)

Rahasia Penari Balet Sanggup Menopang Tubuh Dengan Ujung Jari Kakinya

- detikHot
Senin, 25 Nov 2013 12:12 WIB
Berlatih sedari kecil (Astrid Septriana/detikHOT)
Jakarta - Maya Tamara mulai belajar menari balet sejak umur lima tahun, begitu juga dengan koreografer, Dina Karina.

Sebenarnya apa manfaat memulai balet sejak dini? "Balet dimulai sejak usia dini lebih baik karena ini memerlukan kelenturan. Di usia muda ini lebih mudah dibentuk," kata Maya menjelaskan.

Kelenturan yang diperlukan adalah pada otot dan tulang karena rangkaian balet itu bersifat sistematis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa melakukan putaran penuh, dimulai dari seperempat putaran, kemudian naik tingkat jadi setengah putaran dan seterusnya. Begitu juga untuk mencapai posisi point-shoes, ada proses panjang latihan bertahap.

"Dengan perkembangan otot anak dari usia 10 tahun, sudah makin kuat tulang-tulangnya baru kita naik point shoes, jadi enggak bisa sim salabim," kata Maya.

Demi perkembangan ini maka sebaiknya berlatih balet dilakukan sejak usia dini. "Sehingga
keleturan, daya tahan otot, kekuatan otot dan postur yang bagus, juga turn-out kaki ikut terbentuk."

Penari balet diharapkan rajin berolah-raga, lari setiap pagi, agar daya tahan dan staminanya bagus saat tampil di atas panggung.

Maka manfaat balet jelas baik untuk kebugaran tubuh. Selain itu, Maya menjelaskan bahwa orangtua sekarang juga semakin sadar pentingnya seni untuk mengisi nurani anak.

Aktifitas akademis di sekolah yang berat, dikhawatirkan bisa membuat anak stres, maka aktifitas seni seperti balet ini bisa menjadi kompensasi.

Di sini anak juga dilatih bersosialisasi. Melatih keberanian dan percaya diri untuk tampil. "Awalnya berani tampil di depan penguji, lama-lama di depan penonton, nanti di kehidupan masyarakat dia akan lebih berani untuk ungkapkan apa yang ingin dia sampaikan," ujarnya.

***

Sayangnya dari banyak manfaat itupun balet juga tak luput dari asumsi umum yang sebenarnya kurang tepat. Yakni tentang keberadaan pebalet pria. Menurut data yang ada pada Maya, saat ini di luar negeri saja, hanya ada perbandingan 20:80 untuk pebalet pria dibanding pebalet wanita baik di dalam maupun di luar negeri.

"Padahal yang perlu saya tekankan adalah, balet itu tidak gemulai. Enggak selalu dikonotasikan dengan geraka yang feminin dan gemulai," kata Maya.

Justru sesungguhnya ribuan kosa kata dalam gerakan balet. Di antaranya banyak sekali gerakan atletik. Dalam kacamata awam jika diperhatikan gerakan pebalet pria sesungguhnya lebih dekat ke gerakan akrobatik. Hanya saja kemudian dilakukan dalam bentuk balet.

Bahkan ada yang menciptakan gerakan balet yang tidak ada dasarnya. Seperti berputar sembari melakukan gerakan upper body di udara. "Padahal gerakan yang ada misalnya badannya lurus saja, sehingga mereka dapat nama, signature move. Di kompetisi internasional sudah seperti itu."

(ass/utw)

Hide Ads