Karya Seni Milik Keluarga Mantan Istri Direktur IMF, Pernah Dijarah Nazi

Karya Seni Milik Keluarga Mantan Istri Direktur IMF, Pernah Dijarah Nazi

- detikHot
Selasa, 12 Nov 2013 13:19 WIB
Lukisan Jarahan Nazi 1 (berjudul 'Sitting Woman' karya Henri Motisse) milik anne sinclair
Jakarta - Sejak ditemukannya pada 1400an lukisan mahakarya abad 20 di apartemen Munich, pemerintah Jerman masih mendata dan akan mengembalikannya ke keluarga pemilik hasil jarahan Nazi tersebut. Salah satunya adalah lukisan karya pelukis Perancis Henri Matisse, milik kakek dari Anne Sinclair.

Anne adalah mantan istri dari ex-direktur International Monetary Fund (IMF), Dominique Strauss-Khan yang terlibat skandal seks. Kakek Anne dulunya adalah pedagang benda seni bernama Paul Rosenberg yang melarikan diri dari Paris. Serta meninggalkan koleksinya saat Perang Dunia Kedua.

Lukisan berjudul Sitzende Frau atau 'Sitting Woman' tersebut dijadwalkan segera akan dikembalikan ke Anne. Di apartemen tersebut, tak hanya ada lukisan dari Matisse saja, tapi karya Marc Chagall, Pablo Picasso dan sebagainya ditumpuk di dalam ruang yang tak terawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya, lukisan alegoris karya pelukis berkebangsaan Rusia-Belarus Marc Chagall senilai Rp 275 milliar. Lukisan itu diperkirakan belum pernah muncul ke publik.

Pemilik apartemen itu adalah pria tua, putra seorang penjual benda seni Hildebrand Gurlitt yang berusia 80 tahun. Penyelidikan ini dilakukan pemerintah Jerman karena putra dari Hildebrand yakni Cornelius Gurlitt dicurigai kasus penggelapan pajak.

Karya-karya itu diprediksi rata-rata senilai dengan Rp 14,4 trilliun. Dilansir dari Daily Mail, ayah Gurlitt adalah seorang pejabat kepercayaan Nazi bidang seni.

Ketika Perang Dunia Kedua berlangsung, Nazi menjarah karya seni yang ada di Jerman dan seluruh Eropa. Tak hanya menjarah, bahkan mereka memaksa warga yang memiliki koleksi lukisan untuk menjualnya secara murah.

Pada 1940, pemerintah Jerman pernah mengusut kasus penjarahan benda seni dan menyita 100 ribu lukisan jarahan Nazi. Serta mengembalikannya kepada keturunan yang pernah dijarahnya.

Namun, diperkirakan tak hanya ada 1400an lukisan saja yang disimpan, masih ada puluhan ribu karya lainnya yang belum diketahui keberadaannya.

Direktur Von der Heydt Museum di Wuppertal, Jerman Barat, Gerhard Finckh menyarankan kepada pemerintah agar segera menginventarisasi harta koleksi lukisan Gurlitt dan menerbitkannya secara online.

"Ini untuk mengetahui koleksi lukisan dari keturunan Yahudi yang pernah dijarah, apakah ada karya-karya mereka yang dicuri Gurlitt," kata Finckh.

Ia juga mengatakan jika museumnya kehilangan hasil karya dari Diz, Paul Klee, Vassily Kandinsky, dan sebagainya ketika perang berlangsung.

Sedangkan keluarga yang merasa lukisannya pernah dicuri harus membuktikan kepemilikan karya seni sejak tanggal 30 Januari 1933, itu adalah hari Nazi pertama berkuasa.

(utw/utw)

Hide Ads