Karena tak disangka, ternyata aksi ini kembali diangkat dalam sebuah pameran arsip dan dokumentasi seni rupa Indonesia 2013, bertajuk Embrio. Bersama dengan sajian dokumentasi aksi Pong Hardjatmo tadi, masih ada beragam 'koleksi' arsip yang terkait dengan perjalanan seni rupa di Indonesia.
Pameran Embrio, diinisiasi oleh Galeri Nasional Indonesia. Institusi ini menggandeng beberapa pihak yang bergerak dalam bidang seni dan pendokumentasian seperti, Indonesian Street Art Database (ISAD), Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Forum Lenteng, Ruang Rupa, Indonesian Visual Art Archive (IVAA) - Yogyakarta, Komunitas Belanak - Padang, Galeri Kita - Bandung dan Bali Art Archive.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Embrio sendiri digelar hingga 17 Oktober 2013 di Gedung B dan C di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. "Embrio itu adalah sesuatu yang akan hadir. Kita berharap pameran ini akan menjadi sebuah permulaan bagi kita, untuk bersama-sama mengumpulkan arsip-arsip yang berserakan untuk menjadi arsip seni rupa Indonesia," ujar Asikin Hasan.
(utw/utw)