Chossy Selalu Wawancara Penyanyi yang Akan Membawakan Lagunya

Lagu Sinetron di Era Kejayaan 1990an (5)

Chossy Selalu Wawancara Penyanyi yang Akan Membawakan Lagunya

- detikHot
Rabu, 09 Okt 2013 14:06 WIB
Jakarta - Keistimewaan dari seorang Chossy Pratama tak hanya dari kelihaian membuat nada dan lirik lagu saja, tapi ada sesuatu hal lainnya.

"Ia enggak pernah memasukkan karakter Chossy ke semua lagu-lagunya. Artinya enggak ada ego pribadi di situ," kata Tata Liem kepada detikHOT di depan studio ANTV, Epicentrum Kuningan Selasa lalu (8/10/2013).

Menurutnya, Chossy seseorang yang idealis, bersahaja, dan selalu mementingkan artis-artis atau penyanyi yang dibinanya. Karakter Chossy, kata dia, menyesuaikan dengan karakter penyanyi yang akan menyanyikan lagunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bahkan Tata yang pernah menjadi model di 10 video klip ciptaan Chossy mengatakan ia selalu mewawancarai penyanyi yang akan membawakan lagu ciptaannya.

"Dia selalu interview penyanyinya, bagaimana jalan ceritanya baru dia buatkan lirik. Jadi seperti kisah nyata. Itulah hebatnya Chossy," ujarnya.

Namun jika hasil ciptaannya digunakan untuk lagu sinetron, maka Chossy membaca skenarionya terlebih dahulu. Kemudian, melihat karakter dari penyanyinya. Setiap detil lagu sinetron karyanya dibuat dengan cinta dan tak asal-asalan.

"Aku sering banget liatin proses kreatifnya di studio di Cempaka Masa. Kita rekaman juga buat album Tribute Chossy Pratama yang akan diluncurkan akhir tahun juga di situ," kata Tata.

Tata Liem menceritakan bagaimana awal bertemu dengan Chossy Pratama. Saat itu, ia baru datang dari Medan ke Jakarta ketika berusia 15 tahun. Lantaran sepupu dengan Ozy Saputra dan kebetulan sedang bertemu dengan Chossy, Tata diajak menjadi model di video klipnya.

Tak hanya menjadi model video klip saja, tapi Tata juga diajarkan menyanyi. Ia sampai heran bagaimana bisa Chossy mengarahkannya dan membuatnya menjadi mengerti menyanyi.

"Sampai detik ini aku penganggum beliau dan karya-karyanya masih bisa diandalkan. Chossy Pratama itu punya musik dan lagu yang bisa dibanggakan."

Ia juge mengenal sosok Chossy sebagai pembawa MIDI (musical instrument digital interface) ke Indonesia. MIDI adalah permainan teknologi yang tergolong baru pada masa itu.

Saat itu, musik MIDI belum banyak dipakai tak seperti sekarang ini. Sedangkan Chossy ketika belajar di Amerika ia sudah mempelajarinya.

"Indonesia belum bisa menerima musik dia. Saking bagusnya Pak Chossy. Eh 20 tahun sekarang ini baru ada dan hits. Dulu kan yang masih ngetop lagu-lagu yang sendu-sendu. Jadi sebenarnya dia membawa musik yang baru di masanya," kata Tata.

Tata juga berharap ke depannya semoga nama Chossy Pratama bisa lebih dihargai dan membuka pikiran para pelaku industri dunia entertainmen. "Semoga bisa berikan penghargaan yang pantas buatnya."

(utw/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads