Wah, Ternyata Ada Yayasan Pangeran Raden Saleh di New York

Perjalanan Seni Raden Saleh (4)

Wah, Ternyata Ada Yayasan Pangeran Raden Saleh di New York

- detikHot
Jumat, 30 Agu 2013 14:20 WIB
George H. Hundeshagen, cucu-keponakan Raden Saleh
Jakarta - Pergaulan Raden Saleh di kancah Dunia, dengan para kaum elite di Eropa, menyisakan kisah yang belum banyak diketahui. Salah satunya mengenai, Dr. George H. Hundeshagen, Ph.D., DBA.

Doktor Ilmu Filsafat dan Administrasi Bisnis kelahiran Jerman ini adalah cicit-keponakan dari maestro lukis Raden Saleh Syarif Bustaman.

George sedikit menceritakan persilangan darah yang terjadi antara dirinya dengan Raden Saleh. "Raden Saleh tidak memiliki seorang anak pun dari dua kali pernikahannya," ujarnya kepada detikHOT melalui surat elektronik pada Kamis (29/8/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ibu dari nenek buyut dari George, Sariyam, merupakan keponakan langsung dari Raden Saleh. "Ia adalah salah satu kerabat terdekat Raden Saleh. Putri dari Sariyam, yakni nenek buyutku, pindah ke Jerman dari Jawa. Dan saat kunjungan terakhir Raden Saleh ke Eropa, ia mengunjungi nenek buyutku yang tinggal di Coburg, Jerman, pada tahun 1875."

Pria kelahiran tahun 1951 ini ingin meluruskan sebuah fakta. Dia menyayangkan beberapa biografi Raden Saleh yang beredar selama ini banyak mengandung kesalahpahaman. Di antaranya yang menyebut nama keluarga Bustaman menjadi memiliki status yang tinggi karena VOC,

"Faktanya warisan kami kembali pada Kesultanan Yogyakarta dan Kerajaan Mataram Kuno. Lebih jauh lagi, ini terkait dengan Persia, yang kini menjadi Iran," jelasnya.

Nama keluarga Bustaman sendiri berasal dari kota kecil Bestam, Persia Utara. Ia juga menjelaskan bahwa, garis leluhur Bustaman, juga banyak mencakup kyai yang berada di Indonesia.

***

Sejak usia 20 tahun, George, mengucapkan selamat tinggal pada Jerman. Lalu, ia hijrah ke kota New York, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 2003, George membuat sebuah yayasan yang ia dedikasikan bagi Raden Saleh, sang paman buyut.

"Dengan bantuan dari H.E. Rahardjo Jamtomo, mantan duta besar RI ke Jerman. Dan di bawah perlindungan HE Dr Heinrich Seemann , mantan duta besar Jerman untuk Republik Indonesia," kata George.

Alasan ia mendirikan Yayasan Pangeran Raden Saleh ini adalah untuk menegaskan memori dari mahakarya Raden Saleh serta melestarikan ini terutama di Indonesia. "Juga untuk mempromosikan seninya dan seni dari Indonesia untuk generasi yang akan datang."

Menurut George, banyak lukisan berharga milik Raden Saleh yang disimpan di tempat tinggalnya ketika berada di Dresden, Jerman yang menghilang saat hari-hari terakhir dari Perang Dunia ke II. Jejak-jejak pencarian ini adalah salah satu tugas yang dilakukan oleh yayasan yang ia miliki.

***



Yayasan Pangeran Raden Saleh yang bisa diakses online melalui www.raden-saleh.org berbasis di Amerika Serikat, meski mereka baru saja mendirikan sebuah kantor representatif di Jakarta.

"Saya berharap ini akan segera memiliki basis di Indonesia dalam waktu dekat. Masa depan dari yayasan ini akan berada di Indonesia. Dan orang-orang Indonesia yang akan merasakan manfaat dari aktivitas kami," ujar George.

George yang Mantan Presiden Departemen Internasion di University of Karlsruhe, Jerman ini juga menjelaskan bahwa konsentrasi dari yayasan yang ia miliki adalah untuk menjalin hubungan bilateral yang baik antara Jerman dengan Indonesia.

Selama bertahun-tahun George mengoleksi berbagai informasi dan foto digital sebanyak mungkin. Kemudian di dalam situsnya ia akhirnya membuat sebuah museum online pertamanya.

Yayasan yang miliki ini juga telah memiliki merk dagang terdaftar Raden Saleh®. Mereka sekaligus memiliki toko online yang menjual kaos dengan gambar lukisan ternama Raden Saleh, yang mencakup pembeli dari seluruh dunia.

"Kami berharap kaos yang kami jual akan tersedia di toko yang berada di museum seluruh Indonesia, dan pendapatannya akan digunakan untuk keperluan seperti merestorasi lukisannya."

Dalam bidang fashion, yayasan ini bersama beberapa lembaga terkait juga baru saja melakukan kompetisi desain dan pagelaran fashion bertajuk Raden Saleh Goes Fashion yang diadakan tahun lalu di Jakarta.

Ada 70 orang desainer muda Indonesia yang berpartisipasi untuk memenangkan perjalanan ke Berlin Fashion Week. "Karena Raden Saleh itu juga merancang pakaiannya sendiri selama di Eropa," kata George.


(utw/utw)

Hide Ads