'Tarian Malam' diciptakan oleh koreografer Ery Mefri pada 2009. Ketika itu Nan Jombang Dance Company tengah berlatih tari di Kota Padang, Sumatera Barat, 30 September 2009. Tiba-tiba gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang kota itu. Bencana itu kemudian mendorong Ery Mefri dan para penarinya mengembangkan karya baru.
'Tarian Malam' adalah sebuah koreografi tentang keteguhan jiwa manusia dalam menghadapi efek buruk bencana alam. Suara ratapan perempuan berkelindan dengan pukulan tambur dan gerak penari yang penuh tenaga dan menggugah perasaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Tarian Malam' merupakan produksi bersama Nan Jombang Dance Company dengan Brisbane Powerhouse, Darwin Festival, Australia dan Esplanade-Theaters on the Bay, Singapura. Repertoar ini sebelumnya juga telah dipentaskan di kedua negara itu, di samping juga di Malaysia.
Ery Mefri mengembangkan kosa-gerak dan suara dari khazanah tradisi Minangkabau. Seperti gerakan silat dalam Randai, Tari Piring, dan musikalitas puisi dalam Petatah-Petitih. Dengan prinsip “alam terkembang jadi guru” ia telah menyerap dan menyegarkan tradisi tari Minangkabau seraya memperkayanya dengan unsur tari modern.
Nan Jombang Dance Company berdiri pada 1983. Tahun lalu, mereka mementaskan 'Rantau Berbisik' di Gedung Kesenian Jakarta. Pementasan 'Tarian Malam' di Salihara dimulai pukul 20.00 WIB, dengan tiket tanda masuk seharga Rp 50 ribu untuk umum dan Rp 25 ribu khusus pelajar/mahasiswa.
(mmu/mmu)