'Matah Ati', Tari Tradisional dalam Pergelaran Modern

'Matah Ati', Tari Tradisional dalam Pergelaran Modern

- detikHot
Kamis, 28 Apr 2011 10:40 WIB
Jakarta - Hingar-bingar pertunjukan teater musikal yang marak di Jakarta belakangan ini akan segera mendapatkan warna baru. Sebuah pergelaran tari Jawa bertajuk 'Matah Ati' akan dipentaskan dalam iringan gamelan yang agung. Tradisional tapi modern.

Sebanyak 150 pekerja seni profesional dan tim kreatif-produksi dikerahkan untuk mewujudkan ide yang dicetuskan oleh BRAy Atilah Soeryadjaya itu. Untuk menuangkan naskah dalam gerak tari Jawa ke ruang yang ada sekarang, Atilah berdiskusi dengan tim yang terdiri  3 dosen Jurusan Tari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Atilah yang menulis naskah serta menyutradarai pertunjukan itu juga menggandeng Jay Subiyakto sebagai penata artistik. Jay sebelumnya telah mengerjakan artistik untuk musikal 'Laskar Pelangi'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Matah Ati' diharapkan bisa menjadi pertunjukan dengan koreografi dan musik tradisional dalam kemasan teknologi dan tata cahaya yang modern, namun tanpa merusak pakem tradisi tarian Jawa.

Pertunjukan ini akan mengangkat salah satu kisah sejarah di Tanah Jawa abad ke-18. Judul 'Matah Ati' sendiri diambil dari nama tokoh utama, yakni Bandoro Raden Ayu Kusuma Matah Ati, istri Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyowo. Sebelum dipersunting sang pangeran, Matah Ati bernama Rubiyah, perempuan rakyat biasa yang menjadi prajurit Raden Mas Said.

'Matah Ati' akan dipentaskan di Teater Jakarta, TIM, 13 - 16 Mei 2011 dengan harga tiket Rp 550.000 (kelas 1, dengan nomor kursi), Rp 350.000 (kelas 2) dan Rp 200.000 (kelas 3). Sebelumnya, pertunjukan ini telah premiere di Esplanade Singapura, Oktober 2010. Dan, setelah digelar di Jakarta, 'Matah Ati' dijadwalkan  pentas keliling di sejumlah negara.


(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads