Cita Rasa Anak Muda Yogya di 'Laskar Dagelan'

Cita Rasa Anak Muda Yogya di 'Laskar Dagelan'

- detikHot
Kamis, 24 Mar 2011 07:20 WIB
Jakarta - Satu lagi musikal yang akan hadir, yaitu 'Laskar Dagelan'. Musikal tersebut akan hadir dengan konsep guyonan seni tradisi dengan rasa 100 persen anak muda.

'Laskar Dagelan' yang mempunyai tagline 'From Republic Yogya with Love' itu mengambil ide awal soal kekisruhan politisi Indonesia saat ini yang seperti para pelawak. Rakyat dibuat tertawa saat menonton televisi.

Jika rakyat sudah tertawa dengan menonton para politisi, bagaimana nasib para pelawak atau pemain ketoprak?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelawak-pelawak yang kehilangan kerjaan karena nggak ada yang nanggap karena politisinya sudah lucu. Makanya dia kehilangan kerjaan. Akhirnya mereka sepakat membuat laskar dan ingin protes ke gedung DPR. Yuk kita kepung Senayan," begitu kata sutradara 'Laskar Dagelan' Agus Noor saat berbincang dengan detikhot via ponselnya, Rabu (23/3/2011).

Lalu mengapa Yogyakarta? Sebenarnya isu kisruh politik juga melanda Kota Gudeg itu. Terutama soal RUU Keistimewaan Yogyakarta. Namun bukan isu tersebut yang menjadi alasan. Agus bersama seniman Yogya Butet Kartaredjasa ingin menggambarkan Yogya dari sisi yang berbeda.

"Orang kan memandang Yogya soal Keraton. Tapi kan kehidupan Yogya berkembang, budayanya berkembang, dan manusianya berkembang," paparnya.

Makanya Agus benar-benar mendesain Yogya semodernnya mungkin. Grup hip hop Yogya Hip Hop Foundation untuk menjadi ujung tombak mengaransemen lagu-lagu yang akan dimainkan. Cita rasa modern nan tradisional pasti akan kental.

"Buat Yogya tapi modern, anak muda, lucu, dan spirit muda. Kita punya akar yang panjang. Biar orang melihat Yogya juga bukan hanya keraton," ujarnya.

Tidak hanya musik yang dibuat anak muda, pemainnya pun demikian. Maka itu juga yang dijadikan alasan Butet yang sudah khatam soal Yogya tidak dilibatkan penuh di pemantasan tersebut. Butet hanya numpang lewat.

"Karena spirit muda itu, meski Butet itu kental banget sama Yogyanya. Tapi yang sudah tua-tua di belakang layar aja deh. Butet juga yang mematangkan konsep," ungkapnya.

Jadi siapa pemain mudanya? Agus dan tim melibatkan pemain-pemain ketoprak dan pelawak. Juga sebagai pemeran utama adalah sutradara 'Ayat-ayat Cinta' Hanung Bramantyo.

Pesan yang ingin disampaikan Agus tentang modernisasi dan kritik 'guyonan' politisi dikemas dalam cerita percintaan. Hanung berperan sebagai pemuda sekaligus sineas yang jatuh cinta dengan seorang perempuan di Yogya. Namun sayangnya perempuan itu sudah mempunyai pacar, dan terjadilah cinta segitiga.

"Kemasan tersebut yang melibatkan percintaan akan lebih mudah diterima," ungkapnya.

Musikal tersebut akan digelar pada 29-30 Maret 2011 di Taman Ismail Marzuki pukul 20.00 WIB. Namun acara pembukaan sudah dimulai sejak pukul 12.00 WIB dengan digelar jajanan khas Jogja di sekitar kompleks TIM.

Agus menyatakan, pemesanan tiket sudah sold out. "Tapi itu baru yang pesan, belum transfer uang," tutupnya.
(ebi/hkm)

Hide Ads