Koreografer Ari Tulang-lah orang yang mempunyai ide untuk menyajikan kisah Ali Topan di atas panggung yang dikemas dalam konsep musikal. Bersama ArtSwara Production, Ari pun mengadakan audisi untuk mewujudkan musikal tersebut.
Ari yang sebelumnya sukses menggelar 'Gita Cinta Musikal' itu ingin memaknai 'Ali Topan' lebih dari kisah cinta 'beda dunia', antara seorang anak muda yang hidup di jalanan dan Anna Karenina yang berasal dari lingkungan orang kaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ari, topik tersebut masih relevan dengan kondisi sekarang. "Kebebasan anak muda, cerita tentang korupsi, percintaan sampai kapan pun masih ada," ujarnya saat ditemui di sela latihan 'Ali Topan Musikal' di Glora Bung Karno, Senanyan, Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2011).
"Proses ekspresi anak-anak di jalanan sebenarnya harus diperhatikan, karena banyak potensi yang ada di jalanan yang tidak terakomodasi dengan baik. Orang melihat jalanan itu negatif, tapi tidak, mereka mempunyai kenyamanan di jalanan. Mereka saling menjaga," tambahnya.
"Intinya mereka tidak mempunyai banyak pilihan. Nah, bagaimana mereka bertahan, itu yang akan kita angkat," sambungnya lagi.
Mengangkat cerita 'Ali Topan Anak Jalanan', bagi Ari, tidak bisa lepas dari film dan novel dengan judul yang sama. Semua yang diceritakan dalam novel akan sama dengan apa yang disajikan di atas panggung Graha Bakti Budaya, 11-17 April 2011 mendatang.
Selain itu, Ari pun mengangkat kembali soundtrack lagu-lagu film 'Ali Topan Anak Jalanan'. Di antaranya tentu saja 'Ali Topan' dan 'Surya Tenggelam'.
"Pemilihan cerita bukan karena topik juga, tapi juga lagu-lagunya yang bisa diangkat kembali," paparnya.
Dalam versi novel dan film diceritakan, Ali yang hidup di jalanan sebenarnya bukanlah gelandangan. Dia mempunyai orangtua, tapi tidak nyaman dengan kondisi keluarga dan kehidupannya yang monoton. Maka, ia pun lebih memilih kabur dari rumah.
Suatu waktu Ali bertemu dengan seorang gadis bernama Anna, dan mereka saling jatuh cinta. Namun, Anna yang berasal dari keluarga baik-baik dan kaya menjadi masalah untuk Ali. Keluarganya tidak setuju dengan hubungan mereka. Mengapa? Karena Ali hidup di jalanan dengan stigma yang negatif.
Di tangan Ari Tulang, 'Ali Topan Musikal' nantinya akan dibuat berbeda. Namanya juga musikal, otomatis musik sangat mendominasi. Sebanyak 30-an lagu digubah dan disesuaikan dengan telinga generasi masa kini.
Ari mengaku tak menemui kesulitan memindahkan cita rasa Ali Topan 70-an ke dalam situasi masa kini. Hal itu karena Ari sudah mengakrabi 'Ali Topan' sejak 1977, lewat novel karya Teguh Esha.
"Namun kita sedikit melakukan perubahan, salah satunya dari segi cerita supanya musikal ini lebih hidup. Di film juga sebenarnya mengalami perubahan, tidak sama dengan buku," jelas nya.
Untuk penggarapan musiknya, Ari dan tim produksi mengangkat musik 70-an dengan kemasan retro. Namun, ada juga musik klasik dan disko. Sedangkan dari segi kostum, Ari juga akan menyesuaikan motif-motifnya saja.
Untuk menggelar pertunjukan tersebut, Ari mengerahkan lebih dari 50 orang kru, termasuk 30 pemain utama, dan sisanya pemain musik.
"Uniknya, ada juga anak jalanan beneran seperti penyemir yang terlibat. Ada juga pengamen. Biar nuansanya dapat,'' ujar Ari setengah promosi.
(ebi/mmu)