Lukisan Repro Perupa Henk Ngantung Ikut Dipamerkan di Galeri Nasional

Lukisan Repro Perupa Henk Ngantung Ikut Dipamerkan di Galeri Nasional

Tia Agnes - detikHot
Senin, 25 Jul 2016 17:50 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Sekitar tahun 1943 silam, Soekarno mengunjungi studio seni Henk Ngantung. Saat itu, ada sebuah lukisan berjudul 'Memanah' terpajang di dinding studio, dan Presiden pertama Republik Indonesia kepincut dengan lukisan yang menggambarkan dua orang pria tengah memanah.

Dia pun membelinya dan membawa lukisan ke kediaman pribadi di kawasan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat. "Uniknya pas di studio Henk Ngantung, Bung Karno menawarkan tangannya untuk menjadi model lukisan. Karena Henk Ngantung masih merasa ada yang kurang di karyanya dan menunggu-nunggu siapa yang cocok untuk jadi modelnya," jelas kurator seni Mikke Susanto, usai jump pers di gedung Kementerian Sekretariat Negara, Senin (25/7/2016).

Baca Juga: 28 Lukisan Koleksi Istana Presiden Siap Dipamerkan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lukisan yang kini direproduksi oleh pelukis Haris Purnomo bukanlah pertama kalinya dipajang untuk publik. Karena sebelumnya, lanjut Mikke, lukisan tersebut pernah dipamerkan.

Sayangnya lukisan berukuran 152 x 152 cm itu belum sempat direstorasi oleh pihak Istana. Padahal kualitas lukisan sudah berkurang 15 persen dari aslinya. "Kalau mau restorasi harus ambil serat satu per satu tanpa mengubah posisinya. Lukisannya di atas triplek dan pakai cat minyak," terang Mikke.

Lukisan reproduksi 'Memanah' karya Henk Ngantung menjadi satu-satunya lukisan repro yang dipajang di pameran koleksi seni Istana Kepresidenan. Ukurannya bertambah 1 sentimeter, menjadi 153 x 153 cm.

"Kalau dibilang rusak parah iya, tapi masih bisa dinikmati dan masih kelihatan lukisan Henk Ngantung," pungkas Mikke. (tia/ron)

Hide Ads