Dibuat Maret lalu, kompetisi ini bertemakan 'Ekologi: Ruang Maya ke Ruang Alam'. Kurator internal sekaligus koordinator pelaksana 'Basoeki Abdullah Art Award', Dian Ardianto mengatakan temanya kali ini tidak jauh berbeda dari penyelenggaraan kompetisi dua tahun lalu.
"Basoeki Abdullah dikenal sebagai pelukis beberapa tema, salah satunya adalah pemandangan alam yang sekarang jadi daya pikat tematik utamanya," ujarnya ketika dihubungi detikHOT, Rabu (13/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi ekologi, lanjut Dian, penyelenggara mencoba untuk mengundang seniman agar mengkritisi fenomena dunia maya. "Kami membebaskan gaya para peserta, tidak harus meniru gaya Basoeki Abdullah, secara teknis dibebaskan. Sesuai dengan subtematik yang sudah ada," tambah dia lagi.
Persyaratan untuk 'Basoeki Abdullah Art Award' diwajibkan berusia 17 β 30 tahun. Mereka boleh mengirimkan karya maksimal dua karya terbaru dan belum pernah dipublikasikan. Batas waktu pengiriman karya dan pendaftaran lomba adalah 20 Juli 2016. Setelah itu akan dilakukan seleksi pertama untuk memilih 30 karya pada 26 Juli. Batas akhir pengiriman karya asli 30 peserta pada 25 Agustus.
Serta seleksi tahap akhir tanggal 29 Agustus. Pengumuman hasil seleksi kedua akan diumumkan saat pembukaan pameran serta peresmian gedung baru di Museum Basoeki Abdullah di bulan Oktober mendatang.
Batas waktu pengiriman karya dan pendaftaran lomba adalah 20 Juli 2016. Setelah itu akan dilakukan seleksi pertama untuk memilih 30 karya. Seleksi kedua semakin mengerucut untuk mendapatkan 10 karya terbaik.
Tim dewan juri tahun ini terdiri dari tokoh-tokoh yang kompeten di bidangnya. Seperti Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA (Guru Besar FSRD ITB), Yusuf Susilo Hartono (Jurnalis Budaya), Mikke Susanto, MA (Kurator dan Staf Pengajar ISI Yogyakarta), Citra Smaradewi, M.Hum (Dekan FSRD IKJ) dan Amir Sidharta, MA (Pengamat Seni).
Informasi selengkapnya, silakan kunjungi http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/05/basoeki-abdullah-art-award-2016.
(tia/tia)