Dari Wanita Muda Hingga Dewasa, Belajar Seni Kristik di Grup Seven Needles

Seni Kristik Rasa Indonesia (4-Habis)

Dari Wanita Muda Hingga Dewasa, Belajar Seni Kristik di Grup Seven Needles

- detikHot
Rabu, 11 Jun 2014 15:15 WIB
Salah satu karya seni kristik dari Grup Seven Needles (Dok.pribadi)
Jakarta - Biasanya komunitas pecinta kristik berasal dari kalangan ibu-ibu, wanita dewasa maupun yang mempunyai waktu lebih luang. Namun di grup Seven Needles, siapa saja dan dari usia berapa pun bisa ikut belajar.

Salah satunya adalah Rennie Agustine atau akrab dipanggil Emonk. Ia belajar seni kristik di grup tersebut. Setelahnya berlanjut ke pamerannya pada September 2009 silam.

"Setelah pameran, saya juga ikut workshop kristik lagi," ungkapnya kepada detikHOT.

Menurut seniman asal Yogyakarta ini, dengan belajar kristik terdapat efek visual tersendiri yang menarik untuk dieksplorasi. Selain itu, tak hanya dengan kristik saja tapi ia pun memadukan dengan teknik lainnya.

"Jadi saya memadukan dengan teknik yang lebih fresh. Contohnya dengan digital imaging," ungkapnya.

Di awal masa belajarnya, Rennie menggunakan pola tokoh kartun. Lalu ia sempat membuat tokoh Suzanna sebagai Nyi Roro Kidul. Grup Seven Needles yang berarti 'tujuh jarum' ini didirikan oleh Kristi Harjoseputro.

Grup ini berawal dari kumpul bersama kawan-kawannya dan kawan putrinya. Akhirnya terbentuklah kelas menyulam yang bersifat terbuka dan bebas. Setelah kelas pertama di Kinoki, dan workshop lainnya, mereka mulai memamerkan karyanya.

Saat berpameran di Yogyakarta, Rennie menampilkan karyanya bersama Kristi Harjoseputro, Ani Himawati, Nur Cahyati Wahyuni, Rennie Emonk, Lusia Neti Cahyani, dan Titis Lailaningtyas. Hingga kini, mereka sudah berpameran lebih dari enam kali.



(tia/mmu)

Hide Ads