Mengenang Keseruan 'Lenong Rumpi'

Mengenang Keseruan 'Lenong Rumpi'

- detikHot
Senin, 25 Apr 2011 16:00 WIB
Jakarta - Masih terbesit dalam ingatan tentang komedi situasi 'Lenong Rumpi' yang ditayangkan di televisi pada era awal 90-an? Para pemainnya seperti Harry de Fretes, Ira Wibowo, Debby Sahertian, bahkan Ade Juwita akan menggelar reunian.

Hal tersebut dikatakan pemain sekaligus penulis cerita 'Lenong Rumpi', Harry de Fretes saat berbincang dengan detikhot di kawasan Cipete, Jakarta Selatan belum lama ini. Katanya, reuni tersebut akan dilakukan saat hajatan fashion terbesar se-Indonesia, Jakarta Fashion Week pada November 2011 mendatang.

"Kita ada rencana reunian semua, di acara Jakarta Fashion Week, namanya 'Tribute to Robby Tumewu'. Di sana semua pemain 'Lenong Rumpi' akan memamerkan baju rancangan Robby Tumewu yang sedang sakit sekarang," kata Harry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kapan reuniannya tampil bersama ngelenong lagi? Harry pun masih belum tahu. Tapi suatu saat pasti ada rencana itu, "nanti deh dipikirin lagi," ujarnya.

Dengan suasana santai di kedai Todd's House di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan, Harry banyak mengenang eksisnya 'Lenong Rumpi' di layar RCTI sejak tahun 1991. Komedi situasi yang berlatar kehidupan di Jakarta itu diakui Harry memang sempat menjadi ikon sebuah acara hiburan. Bahkan Lenong dan Gambang kromong saat itu menjadi sebuah tren.

"Anak-anak muda Jakarta juga bergaul dengan logat Betawi saat itu. Tapi beberapa tahun berjalan, yah ternyata kita tergerus juga. Selain itu juga pemain-pemainnya juga sudah banyak yang dikenal dan melebarkan sayapnya," ungkapnya.

'Lenong Betawi' di kala itu memang menjadi jembatan beberapa pemainnya untuk menuju dunia entertainment. Misalnya saja Titi DJ yang semakin dikenal sebagai penyanyi setelah menjadi bintang tamu di komedi yang disutradarai Yazman Yazid itu. Lalu, Robby Tumewu juga kariernya terangkat dengan dikenal sebagai desainer dan pemain film.

"Saat itu semangat berlenong kembali lagi, sampai main film, rekaman lagu di kaset saat itu. Selain itu semakin meredup, yah pemainnya sudah berkibar sendiri-sendiri," jelasnya.

Ribuan kenangan tersimpan dalam diri Harry. Terutama pekerjaan-pekerjaan off-air Lenong Rumpi.

"Ini grup yang baru muncul, itu langsung dapat tempat. Kita ditanggap ke ultah konglomerat. Show di hotel-hotel, di tempat mewah," kata Harry yang mengatakan saat itu dirinya dibayar sebesar Rp 30 juta selama 40 menit ngelenong di panggung

Apalagi saat itu tidak hanya di Jakarta, Lenong Rumpi mendapat tempat di luar kota. Misalnya saja di Samarinda dan Sumatera. Namun ada pengalaman unik yang mereka jalani, saat itu Lenong Rumpi disuruh menghibur orang India.

"Ada kawinan orang India. Kita bikin cerita India aja dengan mengenakan pakaian India juga. Lagu-lagunya juga India, tapi kita nggak mengeluarkan ciri khas logat Betawi ataupun setting Lenong beserta lagu-lagu gambang kromong," jelasnya.

(ebi/hkm)

Hide Ads