Grup seniman kolektif asal Bandung dan Jakarta, Tromarama, memboyong karya mereka ke Paris Internationale 2019. Karya-karya seni Tromarama dibawa oleh galeri seni ROH Projects yang kedua kalinya ikut serta ke ajang bergengsi di Paris tersebut.
Karya instalasi site-spesifik Tromarama diberi judul 'Beta' yang artinya 'aku' atau 'diriku' dalam bahasa Melayu. Kata ini digunakan dalam percakapan Bahasa Indonesia sehari-hari di Indonesia Timur meski ada juga yang sudah menggantikan dengan kata 'aku' atau 'saya'.
Dalam siaran pers yang diterima detikcom, karya Tromarama untuk Paris International akan mengembangkan instalasi khusus situs yang fokus pada makna ganda dari kata 'beta'. Makna tersebut berdasarkan pada sisa identitas nasional yang selalu berubah.
Nantinya karya instalasi terdiri dari pilihan gambar, media, dan objek-objek tertentu yang diproses. "Karya instalasi mengevaluasi gagasan tentang bagaimana program pendidikan dasar tersandarisasi sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945 silam," tulis siaran pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tromarama yang berdiri sejak 2006 dikenal sebagai kolektif seniman yang kerap menghadirkan persepsi antara dunia fisik dan virtual di era digital. Mereka pernah menggelar pameran tunggal di Mori Art Museum Tokyo (2010), Stedelijk Museum Amsterdam (2015), dan pameran kelompok seperti Triennial Seni Kontemporer Asia ke-7 di Brisbane dan Gwangju Biennale.
(tia/doc)