Menurut Maruf, MUI memang belum melakukan kajian mengenai soal tarif ceramah. Namun Maruf pribadi menilai ceramah tak layak diberi tarif.
"Saya pribadi menganggap tidak layak kalau dakwah itu diberi tarif. Dakwah itu tugas, melaksanakan tugas dan kewajiban. Jangan dikaitkan dengan tarif. Kalau ada orang memberi transport itu merupakan keinginan masyarakat sendiri untuk membantu para dai yang memang dai itu tidak sempat mencari uang karena kesibukannya berdakwah. Tapi jangan kemudian dia memungut tarif. Itu tidak layak," jabar Maruf kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan seperti artis, penyanyi, pelawak, yang kalau datang ada tarifnya. Seorang dai tidak layak untuk ada tarifnya seperti itu. Bukannya tidak boleh menerima. Boleh menerima tapi memberi tarif saya kira tidak diperbolehkan," jelasnya.
(kmb/kmb)