Ikut hijrah ke kota London bersama orangtuanya, pria kelahiran 14 Maret 1987 ini sempat mengalami pengalaman pahit semasa ia masih kanak-kanak. Masa kecilnya tak indah. Sam mengaku pernah mengalami pelecehan seksual, diperkosa oleh teman ayahnya.
Keadaannya kemudian semakin terpuruk manakala tidak ada satu pun keluarganya yang percaya akan pengaduannya atas perlakuan yang tidak senonoh tersebut. Untuk 'kenangan' yang satu itu, Sam memang enggan bercerita lebih banyak lagi. Ia sudah lupa saat usia berapa dirinya menerima perlakuan seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan orangtuanya kemudian tidak lagi mengakui dirinya sebagai anak. Sempat merasakan hidup ditampung bersama anak-anak yatim piatu, Sam kemudian memilih kabur dan hidup menggelandang di jalanan kota London. Sering ia tidur tanpa alas, berselimut kardus untuk terhindar dari dinginnya malam London.
Untuk tetap bertahan, ia kemudian bekerja serabutan. Menjadi pembantu rumah tangga hingga kerja di kafe pun ia lakoni.
"Kalau ingat masa-masa itu, udah nggak terbayang perihnya," ujarnya dengan tatapan menerawang.
Jalan hidup kemudian membawa Sam pada keputusan besar. Ia mengubah diri menjadi perempuan dengan nama Samantha. Ia merintis karier dengan tampil dalam peran kecil di beberapa judul opera sabun televisi. Perubahan penampilan sebagai perempuan dimulai dengan kebiasaannya sering menutupi noda di wajah dengan make up.
"I was Samuel then Samantha. Tapi aku sekarang, ya sebagai Sam," tuturnya tanpa ada penyesalan.
(doc/hkm)