Di tengah-tengah gegap-gempita itu, muncul seorang perempuan cantik bernama Danilla Jelita Poetri Riyadi. Tanpa basa-basi, Danilla--begitu nama panggungnya--menyeruak dengan irama swing era 50-an, kadang juga tradisional jazz berpadu dengan bossanova, juga pop.
Usianya yang belum muda tak menghalangi penghayatan Danilla. Debut single-nya, 'Buaian', benar-benar membuai siapapun pendengarnya. Musik sederhana namun padat, dibalut vokal merdu ditambah lagi wajah orientalnya yang cantik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandie Shaw & The Smiths, Antonio Carlos Jobim, Joao Gilberto, Frank Sinatra, Billie Holiday, Astrud Gilberto dan Ella Fitzgerald adalah sedikit dari idola putri penyanyi jazz Ika Ratih Poespa itu. Tak heran, debut albumnya 'Telisik (2014)', terdengar seperti pencampuran dan 'mutasi' karya nama-nama besar tadi.
Tapi sebagai #dnewgeneration, Danilla juga tetap memadukan unsur-unsur modern. Terdengar dari bunyi-bunyi elektronik yang sesekali muncul. Bahkan tidak cuma bernyanyi, Danilla juga menulis lagunya sendiri.
Saat ini, Danilla yang bernaung di bawah Demajors dan AMTManagement sudah tercatat beraksi di beberapa panggung, kebanyakan bertemakan jazz. Sebut saja Java Jazz Festival yang sudah jadi langganan setidaknya dua tahun terakhir, juga Ambon Jazz Festival dan JakJazz.
(mif/mmu)