Apa saja lagu-lagu protes yang paling berpengaruh selama ini? Berikut detikHOT merangkum lima di antaranya.
Pete Seeger - We Shall Overcome (1963)
|
Tidak hanya itu, lagu ini juga menjadi penyemangan perdamaian di Washington selama kurang lebih 46 tahun. Sampai-sampai, Presiden Amerika saat ini, Barrack Obama juga memutar lagu ini pada saat inagurasinya. Lagu 'We Shall Overcome' sudah mengisi semangat setiap orang di Afrika, Eropa Timur, Irlandia Utara hingga India.
Bob Dylan - Hurricane (1975)
|
Pada 1975, Bob Dylan kemudian menciptakan sebuah lagu berjudul 'Hurricane', yaitu lagu protes atas kisah petinju tersebut, yang menurut Bob, bukan sekedar masalah pembunuhan tapi rasisme. Lagu tersebut kemudian memicu pengadilan untuk membahas lebih dalam lagi kasus tersebut hingga melakukan tiga kali sidang.
Walaupun akhirnya kalah dan Rubin dijatuhi hukuman, Bob Dylan dan lagunya berhasil menyampaikan pesan keadilan di depan para hakim. Karena inilah pemerintah Amerika khususnya New Jersey mulai memberikan fokus khusus kepada kasus rasisme.
The Specials - Free Nelson Mandela (1984)
|
Grup musik ska asal Inggris itu menciptakan lagu protes atas dipenjaranya Nelson Mandela karena kegiatan sosial politiknya yang dianggap mengancam. Lagu berjudul '(Free) Nelson Mandela' itu ternyata berdampak luar biasa, ditandai dengan berdirinya kelompok 'Artist Anti Apatheid' di berbagai negara Eropa.
Puncaknya adalah dibebaskannya Nelson Mandela pada 1990 yang disambut dengan gempita oleh seluruh pendukungnya. Sejak saat itu, Nelson dinobatkan dengan berbagai penghargaan dan gelar atas nama kemanusiaan.
Rage Against The Machine - Killing In The Name (1992)
|
Kalimat 'Fuck you I won't do what you tell me' seakan menjadi magnet tersendiri bagi para pemberontak untuk mengatakan perlawanannya. Lagu ini kemudian mempengaruhi kebijakan dalam Konvensi Nasional Demokrat pada 2000 dan menjadi langkah pertama sebelum akhirnya Tom Morello (gitaris) memutuskan untuk bergabung dengan aktivitas pemerintahan.
El General - Rais leBled (2011)
|
Lagu itu menceritakan tentang kebobrokan dan ketidakadilan Presiden Tunisa saat itu, Zine el Abidine Ben Ali. Setelah dipenjara, ternyata lagu protes yang diciptakan El General cukup menghebohkan. Bahkan ada seorang pemuda yang dengan sengaja meng-upload video-video kejelekan sang presiden sesuai dengan apa yang dituliskan di lagu.
Hal itu tentu menyebabkan kepanikan di kubu pemerintahan, dan Presiden Sine el Abidine Ben Ali pun melarikan diri ke Arab Saudi sebelum akhirnya ditangkap kembali. Tidak berselang lama setelah sang presiden dijebloskan ke dalam penjara, El Genera pun dibebaskan dan menggelar konser tunggalnya.
Halaman 2 dari 6