Ceritanya tentang tiga orang sahabat dari Samosir, Sahat, Sabar dan Tigor memang begitu banyak mengangkat budaya Batak. Dari logat, bahasa, pemikiran, pekerjaan sampai panorama indah dari berbagai lokasi wisata di sana.
Baca Juga: Tak Ada Spider-Man di 'Avengers: Age of Ultron'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak awal kita memang mengincar untuk suku Batak. Kita memasukkan semua unsur tentang Batak ke dalam film ini," tutur salah satu produser 'Bulan Di Atas Kuburan', Tim Matindas, kepada detikHOT saat berbincang beberapa waktu lalu.
"Bahkan kita untuk soundtrack juga pakai putra Batak, Vicky Sianipar. Makanya, lagu-lagu di dalamnya nanti banyak sekali nuansa tradisionalnya. Tapi nggak kalah asik, dicampur sama warna-warna modern," tambah Tim lagi.
Baca Juga: Disney Tanggapi Keterlibatan Iko Uwais di 'Star Wars: The Force Awakens'
'Bulan di Atas Kuburan' adalah film yang terinspirasi dari puisi 'Malam Lebaran' karya Sitor Situmorang. Mengangkat tiga sahabat asal Samosir, Sumatera Utara, Sahat (Rio Dewanto), Tigor (Donny Alamsyah) dan Sabar (Tio Pakusadewo) yang mengejar mimpi ke ibukota, Jakarta. Tapi ternyata, Jakarta tidak memberikan apa yang mereka impikan dahulu.
Berbagai konflik mulai terlihat ketika mereka tiba di Jakarta. Tiga sahabat itu mengalami cobaan masing-masing. Sahat dengan mertuanya, Tigor dengan lingkungan premannya, serta Sabar yang menjadi korban oknum pemerintahan.
Selain aktor-aktor di atas, hadir pula pemeran film terdahulu, yang juga istri Asrul Sani, Mutiara Sani. Dijadwalkan 'Bulan Di Atas Kuburan' tayang Kamis (16/4) besok.
(mif/mmu)