'Bunga Penutup Abad', Adaptasi Anyar Novel Klasik Pramoedya Ananta Toer

'Bunga Penutup Abad', Adaptasi Anyar Novel Klasik Pramoedya Ananta Toer

Gabriel Wakkary - detikHot
Kamis, 25 Agu 2016 08:23 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Di Surabaya pada zaman Kolonial Belanda, hiduplah Minke (Reza Rahadian) dan Nyai Ontosoroh (Happy Salma) yang sedang gundah akan nasib Annelies (Chelsea Islan) yang dikirim ke Belanda atas perintah pengadilan Hindia Belanda. Nyai Ontosoroh yang tak lain adalah ibu kandung dari Annelies, seorang gadis Indo hasil perkawinan perempuan pribumi dan pria Eropa, mengutus seorang pegawainya untuk menemani kemanapun putrinya pergi,

Begitulah garis besar drama teatrikal yang diberi judul Bunga Penutup abad, di mana lakon drama yang beralur maju mundur tersebut dipentaskan pada tanggal 25, 26 dan 27 Agustus 2016. Drama berdurasi 2 jam 15 menit juga dibintangi oleh Lukman Sardi (Jean Marais), aktris cilik Sabia Arifin (May Marais) dan disutradarai oleh Wawan Sofwan.

Antusiasme para pecinta teater akan pentas ini cukup besar dikarenakan penjualan tiket yang sukses dan telah habis terjual dalam waktu yang singkat. Gedung Kesenian Jakarta didaulat menjadi tuan rumah pagelaran seni yang mengadaptasi novel Bumi Semua Manusia dan Anak Semua Bangsa karya penulis legendaris Pramoedya Ananta Toer.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza Rahadian dan Happy Salma tampil memukai dengan aksen otentik Jawa Timur dalam seluruh dialog sepanjang pementasan. Pertunjukkan dibuka dengan Minke, suami Anneliese, membaca surat yang dikirim oleh Annelies mengenai perjalanan ke negeri kincir angin yang melelahkan. Flashback tentang bagaimana Minke, Annelies dan Nyai Ontosoroh bertemu menjadi pengantar drama ini dan terdapat dialog jenaka yang mengundang gelak tawa penonton. Annelies yang notabene sudah beranjak dewasa dari usia remaja diperankan Chelsea Islan dengan percampuran antara sifat polos, manja namun tulus.

Lukman Sardi berperan sebagai Jean Marais, seorang pensiunan tentara yang menjadi pincang dan beralih profesi menjadi pelukis demi menyambung hidup. Logat dan sedikit perbendaharaan bahasa Prancis menambah unsur Aristokrat pendatang Eropa yang menetap di Hindia Belanda. Jean memiliki seorang putri yang bernama May dari seorang wanita asal Aceh yang telah meninggal.

Intensitas drama yang diawali dengan santai dan jenaka bahkan sempat diselipkan adegan berunsur musikal namun seiring drama berjalan tingkat keseriusan semakin meningkat yang memuncak disaat Minke dan Nyai Ontosoroh mendapati sebuah surat yang memberitahu bahwa Anneliese telah meninggal di Belanda dan plot kembali ditarik ke masa lampau dimana sang gadis mengalami guncangan psikis dan fisik setelah mengetahui ia diputuskan untuk dikirim ke negeri leluhurnya.

Bunga Penutup Abad adalah sebuah karya klasik Indonesia yang dikemas secara enerjik sekaligus menyentuh para penontonnya. Gelaran yang berlangsung selama 3 hari tersebut akan dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta.

(doc/doc)

Hide Ads