Bridgerton 2: Antara Tugas, Ekspektasi Keluarga, dan Cinta

Bridgerton 2: Antara Tugas, Ekspektasi Keluarga, dan Cinta

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Sabtu, 26 Mar 2022 21:04 WIB
Bridgerton. Golda Rosheuvel as Queen Charlotte in episode 202 of Bridgerton. Cr. Liam Daniel/Netflix Β© 2022
Bridgerton 2: Antara Tugas, Ekspektasi Keluarga, dan Cinta. (Foto: LIAM DANIEL/NETFLIX)
Jakarta -

Bridgerton kembali dengan musim kedua, masih dengan gemerlap pesta dan drama keluarga yang terjadi di regency era. Fokus keluarga pun kini berubah pada upaya si sulung Anthony Bridgerton untuk mencari cinta sejati.

Musim kedua dibuka dengan Ibu Anthony yang mengumumkan putra sulungnya sedang mencari istri. Punya standar tinggi, perhatian Anthony tertuju pada Edwina (Charithra Chandran), putri bungsu keluarga Sharma yang baru kembali dari India.

Sang viscount pun harus berhadapan dengan kakak Edwina, Kate Sharma (Simone Ashley), dalam upaya mendapatkan Edwina. Ia adalah sosok yang pintar, tegas, dan sangat melindungi adiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, Kate yang mengetahui niat asli Anthony untuk menikah akhirnya memutuskan untuk menghalangi hubungan keduanya. Di tengah perseteruan antara Kate dan Anthony, sebuah perasaan baru timbul di antara mereka. Hal ini justru semakin memperkeruh situasi.

Dalam wawancara dengan detikcom belum lama ini, Shonda Rhimes menyebut musim kedua akan lebih berkutat pada ekspektasi dan tugas karakter utama sebagai anak dari keluarga bangsawan. Anthony, sebagai putra sulung dan kepala keluarga Bridgerton, merasa harus memilih calon istri yang pantas dan sama sekali tidak mempertimbangkan aspek cinta. Sementara, Kate Sharma merasa punya tanggung jawab untuk mencarikan pendamping terbaik untuk Edwina.

ADVERTISEMENT

"Bagi karakter kami, dunia tempat mereka tinggal memiliki ekspektasi khusus untuk peran yang seharusnya mereka mainkan dalam masyarakat. Aku memikirkan Penelope, Eloise, dan aku memikirkan betapa mereka terjebak di dunia ini, tempat ekspektasi untuk bisa menjadi apa yang mereka inginkan sangat terbatas. Kalian menyaksikan bagaimana mereka berjuang melawan batasan itu," ungkap Simone Ashley.

"Adapun Kate dan Anthony, mereka terjebak dalam dunia-dunia tersebut tempat mereka tahu siapa mereka seharusnya, dan apa yang seharusnya mereka lakukan, tetapi mereka mencoba melakukannya tanpa menjadi korban dari aturan yang seharusnya mereka taati. Anthony dibesarkan dalam keluarga yang mendorongnya untuk menikah karena cinta, dan ia berusaha keras untuk tidak menikah karena cinta. Kate mencoba untuk menikahkan adik perempuannya dan harus melepaskan mimpi-mimpinya sendiri untuk menikah," lanjutnya.

Kisah Anthony dan Edwina bermula sejak pandangan pertama. Sementara, Anthony dan Kate dimulai dengan kesalahpahaman dan prasangka buruk. Menurut Simone Ashley, kisah ketiganya membuat musim kedua lebih berwarna.

"Aku menyukai fakta bahwa sejak awal, Anda melihat Kate dan Anthony seperti anjing dan kucing. Mereka tidak memiliki kesamaan dan tidak saling menyukai. Serangkaian kesalahpahaman di antara mereka berdua menyebabkan Kate membentuk prasangka tentang Anthony, dan prasangka itu seperti bola salju yang makin besar sepanjang cerita. Sungguh luar biasa dapat mengambil konsep wanita tak yang tertaklukkan dan mengubahnya menjadi wanita nyata dengan banyak aspek, yang bertentangan dengan bagaimana ia digambarkan oleh pria di masa lalu," ceritanya.

"Kate adalah wanita yang berpikiran independen yang bertekad untuk melindungi keluarga dan saudarinya. Sementara itu, Anthony adalah pria yang yang berupaya keras untuk berada dalam batasan yang ditentukan oleh masyarakat baginya, tetapi tak mampu melakukannya ketika bersama Kate. Ini sangat menarik," pungkas Simone Ashley.

Bridgerton 2 saat ini sudah bisa disaksikan di Netflix.

(dal/mau)

Hide Ads