Filtering Ketat di Indonesian Idol
Rabu, 09 Mar 2005 12:04 WIB
Jakarta - Joy Tobing yang telah memiliki album sebelum mengikuti Indonesian Idol dan bermasalah dengan manajemen artis IP Entertainment rupanya memberi pengalaman buruk bagi penyelenggara Indonesian Idol. Agar tak terjadi kasus serupa, Freemantle dan RCTI akhirnya menyiapkan metode filtering/penyaringan terbaru. "Kita akan bikin preventif yang lebih kencang dari pada tahun lalu," kata Arif, public relation Fremantle saat ditemui detikhot, Selasa (8/3/2005) di Jogja Expo Center (JEC).Keketatan filtering terlihat pada formulir peserta Indonesian Idol yang menanyakan profil peserta secara lebih mendalam. Selain itu menurut Arif, selama proses penyelenggaraan, peserta yang ketahuan berbohong akan mendapatkan sanksi. Misalnya ada seorang peserta yang lolos menjadi finalis, namun di tengah jalan pihak penyelenggara mengetahui bahwa peserta tersebut sebelumnya telah memiliki album, bukan tidak mungkin peserta tersebut akan di diskualifikasi. Namun sebelum memberikan diskualifikasi, tentunya pihak penyelenggara akan melakukan analisis terlebih dahulu. "Sebenarnya keputusan kita nggak kaku, tapi kita berusaha setegas mungkin," kata Arif. "Ya biar nggak terjadi lagi kasus yang kemarin," tambahnya.Selain menanyakan profil peserta, panitia Indonesian Idol juga telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan label untuk bisa mengetahui apakan ada peserta yang pernah memiliki album rekaman. "Yah mudah-mudahan cara ini bisa mengeliminir kemungkinan-kemungkinan kasus yang bisa terjadi," tutur Arif berharap. (ine/)