Tiga penegak hukum itu akan mempertaruhkan nyawa mereka satu sama lain, namun misi berbahaya di Thailand menempatkan ikatan persaudaraan mereka untuk diuji. Menangkap penjahat terkenal “Eight-faced Buddha”, raja obat bius paling kuat di Asia Tenggara. Kepala inspektur Biro Narkotika, Tin (Sean Lau) menempatkan karier di atas segala-galanya, termasuk ambisi untuk meraih kenaikan pangkat dalam menyelesaikan misi internasional tersebut.
Chow keberatan dengan misi itu, tapi ia sadar bahwa keberhasilan bisa menjadi tiket untuknya berhenti dari pekerjaan penyamarannya dan berharap dapat hidup normal bersama istrinya yang sedang hamil. Sebagai pemacu adrenalin, disuguhkan juga adegan kecelakaan mobil, dan action menantang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Louis menambahkan, “Tidak ada film yang membuat saya begitu emosional sebelumnya. Pada awalnya, saya mengira The White Storm adalah film thriller, tapi ini lebih dari sekadar adegan aksi berbahaya, melainkan tentang kasih sayang persaudaraan Sean dan Nick yang saya tidak bisa ingat.”
Selalu ada alasan mengapa Benny Chan menciptakan film penuh aksi laga pertumpahan darah seperti 'The White Storm'. “Film ini terinspirasi dari TV dokumenter yang saya tonton beberapa tahun lalu. Saya terpesona dengan kebenaran yang ditegakkan oleh polisi dan fokus pada tim polisi tersebut. Saya ingin mengupas tema tentang persaudaraan, dan membuat keputusan hidup atau mati,” ujarnya.
Berhasilkah mereka mengungkapkan misi rahasia tersebut? Saksikan 'The White Storm' tayang perdana Minggu, 1 Juni pukul 20.00 WIB di Celestial Movies.
(ich/ich)