Mereka Pendatang Baru di Musik Indonesia Tahun 2014

Jakarta - Setiap harinya anak muda berbakat muncul ke atas panggung musik. Mempersembahkan kemampuan dan kratifitas seni suara yang mereka miliki. Tahun ini, detikHOT mencatat ada 10 pendatang baru di musik Indonesia yang mampu mencuri perhatian.

Ada band, trio, grup vokal, DJ juga solois. Semuanya punya ciri khas masing-masing yang tidak sama. Siapa saja mereka?

Dekat

Jika melihat trio ini secara dekat, pasti akan menyadari kalau wajahnya bukan pendatang baru. Memang, mereka adalah mantan personel grup Tangga yang kini reinkarnasi dalam grup bernama Dekat. Personelnya berkurang satu, kini hanya tinggal tiga orang, Kamga, Chevrina dan Tata.

Permasalahan internal dengan label yang menaunginya, membuat Dekat lahir menjadi pendatang baru di tahun ini. Sebuah mini album bertajuk 'Lahir Kembali' disajikan Dekat dalam balutan warna musik yang sangat berbeda.

Musik elektronik kental ditambah distrosi membuat Dekat benar-benar keluar dari bayang-bayang Tangga. Apalagi lirik lagu-lagunya yang tak lagi penuh romantika, melainkan amarah dan pemberontakan.

Cita Citata

Tahun 2014 tiba-tiba dilanda satu virus baru. Semua orang serentak mengucapkan kalimat yang berasal dari satu lagu dangdut. Virus itu adalah 'Sakitnya Tuh Di Sini' yang merupakan penggalan bait lagu berjudul sama yang dinyanyikan pedangdut pendatang baru Cita Citata.

Ya, Cita Citata menjadi salah satu pemusik pendatang baru yang banyak dibicarakan tahun ini. Lagunya itu populer di berbagai panggung musik dengan berbagai aransemen. Pedangdut 20 tahun asal Bandung itu juga langsung melejit di banyak program layar kaca. Tidak mau kalah, Cita Citata juga mempunyai goyangan andalannya, bernama Goyang Dumang.

Midnight Quickie

Pintar menangkap selera yang sedang berkembang saat ini, trio bernama Midnight Quickie sukses melejit mulus ke puncak musisi pendatang baru di warna musik 'elctronic dance' atau EDM. Konsep Live PA, dua Disc Jockey (DJ) dan satu Mic Controller (MC) diusung Aydra, Irsan dan Tami.

Percaya diri dengan lagu sendiri, Midnight Quickie juga sudah merilis debut albumnya yang bertajuk 'Being Bad Feels Good'. Secara kreatif dan cerdas, Midnight Quickie memadukan EDM dengan unsur musik-musik pop khas Indonesia bahkan tradisional Jawa. Kini, trio tersebut sedang laris di berbagai panggung, baik festival musik maupun sekolah-sekolah menengah atas.

Isyana Sarasvati

Sekarang giliran solois muda bernama Isyana Sarasvati. Tidak benar-benar baru mengenal musik, perempuan Lulusan Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) jurusan Music Performance itu justru sudah lama melanglang buana di kancah internasional. Baru tahun inilah Isyana pulang ke Tanah Air dan merilis karya perdananya, single berjudul 'Keep Being You'.

Warna vokalnya berbeda, terdengar pop tapi kadang rasa opera juga terdengar. Kemudian vokal tersebut dipadukan dengan musik pop R&B yang menjadi andalannya.

Selain muncul di atas panggung, perempuan 21 tahun itu juga sukses menaklukkan pendidikan musik. Isyana meraih gelar Grand Prize dan menjadi salah satu dari 15 Composer Electone Dunia untuk Yamaha Electone Concours, Tokyo. Banyak orang yang kemudian menjulukinya 'Mariah Carey Indonesia'.

Neonomora

Masih solois, kali ini bernama Ratih Suryahutamy atau dikenal dengan nama panggung Neonomora. Muncul pertama kali di tahun 2013, Neonomora baru saja merilis album pertamanya dengan judul 'Seeds'.

Warna musik yang diusungnya pun berbeda, ada penggabungan antara unsur folk, pop dan electronic yang kental. Dentuman drum menjadi sorotan di tiap lagunya, sebut saja 'Fight', 'You Want My Love' dan 'The Man'.

Brand New Eyes

Kemunculan band rock yang satu ini ditandai dengan rasa grup rock asal Amerika Serikat, Paramore. Nama grupnya mengambil dari album ketiga Paramore dan memang mereka adalah band tribute Hayley Williams Cs itu. Namun, sekarang Brand New Eyes mencoba berjalan dengan lagu sendiri, walaupun musiknya kental dengan Paramore.

Niatan itu kemudian terbukti lewat mini album berjudul 'Perpective'. Dua single andalan Putri, Yai, Bounty dan Budski itu adalah 'Bangkit dan Berlari' serta 'Sakit Pun Kuterima'.

18+

Grup rock pendatang baru lain yang hadir di tahun 2014 adalah 18+. Dihuni oleh Yuvi (vokal), Mega (gitar), Dhika (gitar) dan Boim (bass), 18+ berangkat dari Bandung sejak tahun 2012, mendaftarkan diri ke perusahaan rekaman Musica Studio's dan kemudian menuai profesi sebagai pemusik sejak awal tahun ini.

Belum merilis album, 18+ menawarkan single daur ulang berjudul 'Arti Kehidupan' yang merupakan milik Doel Soembang, ayah dari sang vokalis, Yuvi.

Billy Simpson

Lama menjalani kehidupan sebagai pemusik, Billy Simpson akhirnya sukses menempatkan namanya sebagai pendatang baru di pentas musik Indonesia tahun ini. Penyebabnya adalah kesuksesan menyabet juara pertama ajang kompetisi bernyanyi 'The Voice' yang digelar tahun 2013.

Setelah itu debut albumnya pun dirilis bertajuk 'Lukisanku'. Tidak mendapat respon maksimal, Billy Simpson kemudian merilis album Natal bernama 'Christmas With Billy Simpson' yang berhasil melambungkan lagi namanya.

Buktinya, solois yang bermain gitar itu sukses mengalahkan Taylor Swift di tangga iTunes Indonesia terkini.

Electron 45

Bukan nama baru, mereka adalah Dirly (vokal), Tyo Nugros (drum), Romy Soekarno (DJ) dan Dmust Akira (gitar) yang baru bergabung di bawah bendera Electron 45. Sebuah grup musik yang percaya diri memainkan musik 'modern pop rock electronic'. Terdengar awam, tapi bukan berarti tidak enak di telinga.

Berteduh di bawah Musica Studio's, Electron 45 sudah mempersembahkan karya pertamanya, single berjudul 'Ambigu'.

Noura

Jika kebanyakan grup vokal tampil seksi, Noura justru tampil anggung dan tertutup lengkap dengan hijab di empat personelnya. Adalah Ussy Fauziah, Nina Septiani, Laili Meutia dan Assyifa Sarah para personel yang menunggangi Noura dan menjadikannya grup Hipop alias Hijab Pop.

Muncul di pertengahan tahun 2014, Noura juga sudah meluncurkan singlenya, 'Kekasih Halalmu'. Vina Panduwinata, Yuna, Celine Dion sampai Level 42 menjadi sumber inspirasi Noura.