.webp)
Pria asal New Jersey yang dikenal dengan nama samaran Kaws yakni Brian Donnelly dikenal mulai berkarya sejak awal dekade 1990-an. Di awal kariernya, ia melukis dalam bentuk 2 dimensi lalu mulai mewujudkannya ke dalam 3D.
Beberapa karakternya adalah versi ulang dari ikon yang ada. Dia kerap membuat patung dan berbagai material di antaranya fiberglass, alumunium, kayu, perunggu, sampai rakitan tiup ponton baja.
Kepada detikcom usai pembukaan KAWS: Holiday Indonesia di Candi Prambanan, Brian mengatakan ada banyak inspirasi dirinya dalam berkarya.
"Saya bekerja melalui inspirasi hal yang terjadi sehari-hari di kehidupan saya," katanya ketika diwawancarai detikcom.
Brian mengatakan inspirasi sederhana itulah yang membuatnya menciptakan berbagai figur-figur tak biasa. Bahkan menurut Brian, peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari itu adalah sebuah makna dari seni.
"Apa itu seni? Itu menjadi pertanyaan yang menarik, karena saya terus mencarinya sampai sekarang, sampai detik ini pun," katanya sembari tersenyum.
Brian melanjutkan, "Ya, seni adalah segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan makna itu saya terus cari."
Sejak dikenal, nama KAWS mulai disandingkan dengan berbagai ikon dalam dunia seni rupa kontemporer. Karya-karyanya telah dipamerkan dan bekerja sama dengan banyak brand ternama dunia.
KAWS mulai berkarya di pinggir jalanan kota New Jersey. Saat remaja, ia mulai melabeli dirinya dengan nama KAWS yang sebenarnya tak ada artinya. Ketika pindah ke New York, ia bersekolah di School of Visual Arts dan menerima gelar Bachelor of Fine Arts di bidang ilustrasi pada 1996. Dia juga pernah menjadi animator lepasan untuk serial animasi 101 Dalmatians, Daria and Doug.
Kini, karya-karya KAWS telah mendunia. Apa agenda berikutnya?
"Saya belum bisa bilang tapi tunggu saja," tukasnya.
(tia/pus)
