.webp)
Rintik Sedu yang baru saja menerbitkan dua buku akhirnya dapat berkolaborasi dengan sastrawan idolanya, Sapardi Djoko Damono. Sosok penyair 'Hujan Bulan Juni' adalah salah satu alasan Rintik Sedu mencintai dunia puisi.
Rintik Sedu yang aslinya bernama lengkap Nadhifa Allya Tsana menyukai puisi-puisi Sapardi sejak masih duduk di bangku SMP. Ia pertama kali membaca puisi 'Hujan Bulan Juni.
Tak disangka, Rintik Sedu kepincut dengan puisi-puisi karya Sapardi lainnya. "Untuk pertama kalinya kenalan sama dunia puisi tuh sama Pak Sapardi," katanya.
Impian pun menjadi nyata. Rintik Sedu pun dipertemukan dalam sebuah acara puisi merayakan 50 tahun hari jadi 'Duka-Mu Abadi'.
 Impian Jadi Nyata, Rintik Sedu Kolaborasi Bareng Sapardi Djoko Damono Foto: Muhammad Ridho |
Dalam sesi khusus, ia bertemu Sapardi dan Sal Priadi. Ternyata dari pertemuan itu, Sapardi mulai mengikuti Rintik Sedu di media sosial, membaca buku-bukunya, dan mulai mencari tahu sosok penulis yang kini berusia 21 tahun.
"Sebenarnya kolaborasi bareng Pak Sapardi itu pressure dan takut ya. Jujur takut banget dengan sosoknya, tapi ternyata aku lebih takut dengan dunianya Sapardi Djoko Damono," katanya.
Sampai pada suatu hari, Rintik Sedu pernah bertanya pada Sapardi. "Bapak salah nggak sih kolab sama saya, saya jadi pembaca setiap bapak aja deh, sudah diikuti kembali di Instagram. Kata bapak, 'loh saya memang mau ajak bikin karya bareng'," tutur Rintik Sedu mengenang masa itu.
Kolaborasi keduanya pun berjalan lancar. Buku puisi 'Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang' diterbitkan awal Februari lalu.
"Aku berusaha menyakinkan diri dan penikmat puisi Sapardi Djoko Damono kalau sudah berusaha yang terbaik untuk mengimbangi Pak Sapardi," tukasnya tersenyum.
(tia/nu2)
