Komik Ratjoen menjadi salah satu komik strip lokal yang disukai publik. Unggahan pertama muncul sejak 2015 dan sampai sekarang sudah ada lebih dari 380 konten.
Gambar Komik Ratjoen dipenuhi oleh budaya pop dan serial robot-robotan yang disukai sang komikus. Pria yang kini berdomisili di Denpasar, Bali, mengatakan dirinya kerap membahas parodi serial Gundam dan Kamen Rider.
"Sebenarnya daya tarik Komik Ratjoen sepertinya adalah konten-konten tentang serial Gundam dan Kamen Rider, saya sering memparodikan serial tersebut," tutur pria yang akrab disapa Ten kepada detikcom, belum lama ini.
Baca juga: Komik Ratjoen, Meracunimu dengan Kebahagiaan |
Ia kerap memadukan budaya pop dengan tema atau isu lokal seperti mudik, macet, puasa, banjir, dan lain-lain. Pria kelahiran Bojonegoro menceritakan ada gambar tentang sebuah keluarga yang orang tuanya adalah kolektor mainan model kita.
"Anak perempuannya yang masih SD malah sering mengingatkan ayah dan mamanya untuk tidak terus-terusan keracunan beli mainan koleksi. Normalnya orang tua lah yang mengingatkan anaknya untuk tidak beli mainan, tapi ini yang terjadi adalah sebaliknya," tuturnya.
Hal itu yang menurutnya bisa mengundang perhatian pembaca. Tapi Ten juga menjelaskan Komik Ratjoen tak bisa lepas dari dunia perkoleksian Gunpla (Gundam Plastic Models).
"Bagi yang belum familiar dengan istilah Gunpla, secara sederhananya adalah mainan jenis model kit dari bahan plastik yang harus dirakit sedemikian rupa dan jika sudah selesai bisa dikoleksi dan dipajang," kata Ten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mainan tersebut, lanjut lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, punya model yang sangat banyak. Ada banyak hobi yang gemar membeli dan mengoleksinya meski harganya lebih mahal.
"Akhirnya dalam dunia koleksi model kit, terciptalah slang 'racun plastik' yang kerap digunakan untuk mengungkapkan rasa ingin terus membeli model kit meskipun harganya lumayan mahal. Dari sini lah tercipta nama Komik Ratjoen, saya sengaja menggunakan ejaan lama untuk kata racun agar lebih estetik," pungkasnya.
Simak artikel berikutnya ya!
(tia/nu2)